Kisah Sukses Andi Dwi Setiono Ubah Mobil Mainan Jadi Bernilai Seni Tinggi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Siang itu Andi Dwi Setiono lagi asik mengoprek mobil mainan di ruang kerjanya ketika Tribunjambi.com mengunjunginya beberapa waktu lalu.

Di ruang kerja yang berukuran 2 x 2,5 meter persegi tersebut terlihat banyak sekali mobil mainan berukuran kecil dari berbagai merek.

Ditangan Andi mobil mainan yang biasanya menjadi kegemaran anak-anak di-custom-nya menjadi memiliki nilai seni yang tinggi.

Bahkan harganya pun bisa melambung tinggi menjadi ratusan ribu. seperti hot wheels basic car seharga Rp 10 ribuan di marketplace. Setelah di custom harganya bisa mencapai Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu.

Menariknya, dalam mengcustom Andi hanya mengandalkan bahan baku yang ada di sekitarnya. Seperti penambahan aksesoris roof rack pria yang beralamat di Jalan Tarmizi Taher Jambi ini menggunakan tutup flashdisk yang dimodifikasi.

Hasil karya Andi dalam mengcustom memang sering diapresiasi pecinta diecast custom. Hal ini karena dia sangat memperhatikan detail dari setiap hasil karyanya.

Tidak hanya kemiripin yang mendekati 100 persen dengan custom mobil asli seperti tempat duduk dan mesin. Terkadang dia juga menghadirkan karya seni lukis di bodi mobilnya, sehingga terlihat sangat natural.

Tak jarang Andi juga menghadirkan diorama untuk lebih menghadirkan kesan artistik dari karyanya. Seperti saat dia membuat Truck  Army.

Andi tidak hanya membuat Truck Army secara detail, tapi dia juga menghadirkan beberapa tentara di sekitaran mobilnya, ditambah lagi dengan panorama hutan tropis lengkap dengan tumbuhan dan bebatuan di sebuah kotak kaca.

Andi mengaku awal mula dia tertarik di dunia diecast custom ini karena secara tidak sengaja tergabung di grup diecast.

“Lama kelamaan jadi tertarik, dan mencoba untuk membuatnya,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Saat ini, dunia diecast telah menjadi mata pencaharian. Dalam sebulan setidaknya dia mampu meng custom 10 mobil.

Dalam menghasilkan karyanya Andi bukanya tidak memiliki kendala, dia mengaku sebenarnya dia memiliki kesulitan di detailing karena bendanya sangat kecil. Itulah kenapa membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan sebuah karya.

“Selain itu, mood juga menjadi tantangan yang mesti aku taklukkan,” Pungkasnya. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).

Baca berita lain terkait UMKM Jambi

Baca juga: Kejari Jambi Resmi Daftarkan Memori Kasasi Atas Putusan Bebas Dua Terdakwa Kredit Fiktif 

Baca juga: Tak Mau Dicerai Pria Ini Malah Pilih Bunuh Istrinya Sendiri, Kabur Bawa Harta hingga Berakhir Begini

Baca juga: Kenapa Tubuh Ashanty Muncul Ruam Merah? Penyakit Autoimun Istri Anang Hermansyah Kembali Disorot