Mahathir Mohamad dan Pejabat Malaysia Jadi Target Pembunuhan, Polisi Sebut Pelaku Kelompok Berbahaya
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menjadi target pembunuhan oleh kelompok teroris dunia.
TRIBUNJAMBI.COM -Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menjadi target pembunuhan oleh kelompok teroris dunia.
Namun bukan hanya Mahathir yang menjadi target untuk dibunuh.
Polisi Malaysia mengungkapkan adanya upaya pembunuhan terhadap sejumlah pejabat senior dari Pemerintahan Pakatan Harapan, tahun lalu.
Pengungkapkan itu dilakukan unit polisi antiterorisme Malaysia di forum online, pada Kamis (25/3/2021).
Asisten Direktur Cabang Spesial Kontraterorisme, Azman Omar mengatakan seorang pria berencana melakukan pembunuhan pada Januari 2020.
Namun, ia kemudian ditangkap sebelum dapat memuluskan rencana jahatnya tersebut.
“Ia ingin menusuk mereka dengan pisau dalam serangan yang dilakukan sendiri,” kata Omar dilansir dari Malaysian Insight via Kompas.tv
“Kami berhasil menghentikannya dari melakukan kejahatan pada Januari 2020, beberapa bulan sebelum negara ini memberlakukan lockdown,” tambahnya.

Menurut kepolisian selain Mahathir Mohamad, pria itu juga menargetkan mantan Menteri Keuangan, Lim Gua Eng, mantan Menteri Urusan Islam Datuk Seri Mujahid Yusof Rawa, dan bekas Jaksa Agung Tommy Thomas.
Namun, tak disebutkan siapa pelakunya, termasuk usia, kebangsaan, apakah ia merupakan pembunuh bayaran atau yang lainnya.
Selain itu juga belum ada informasi apakah pria tersebut masih ditahan atau telah didakwa di pengadilan.
Azman mengungkapkan unite Kontraterorisme yang dikenal sebagai E8, telah melakukan tujuh penangkapan tahun lalu, termasuk pria yang melakukan pembunuhan tersebut.
Baca juga: Pasukan Malaysia Porak-poranda Diganyang Marinir, Ini Sejarah Kelam yang Ditutupi Inggris dari Dunia
Lima di antaranya adalah pendukung ISIS di Malaysia.
Sedangkan satu lagi yang ditangkap di Singapura berkat bantuan polisi lokal, juga merupakan pendukung jaringan teroris global.
Simak berita lainnya terkait Mahathir Mohamad
Sumber Kompas.tv