Berita Internasional

Tetangga Indonesia Ini Diganggu Tiongkok, Gunakan Taktik Baru Untuk Kuasai Laut China Selatan

Ya, Negeri Panda itu kini disebut tak lagi gunakan kekuatan militernya untuk bisa menguasai wilayah Laut China Selatan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribunjambi.com
Filipina berkonflik dengan China 

TRIBUNJAMBI.COM - Tiongkok makin jadi sorotan usai pernyataan terbaru soal strategi atau cara licik untuk bisa kuasai Laut China Selatan bocor.

Ya, Negeri Panda itu kini disebut tak lagi gunakan kekuatan militernya untuk bisa menguasai wilayah Laut China Selatan.

Tiongkok kini memiliki cara menggunakan warga sipilnya sebagai tentara baru atau yang sering disebut milisi.

Pernyataan itu diungkapkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini dalam sebuah keterangan resminya.

Hal itu dikemukakan kemarin, pada hari Selasa (23/3/2021) setelah insiden yang dialami oleh Filipina.

Militer China telah menggunakan para nelayannya menjadi milisi dan mata-mata di Laut China Selatan.
Militer China telah menggunakan para nelayannya menjadi milisi dan mata-mata di Laut China Selatan. (DPA/DW)

Baca juga: VIDEO Sikap Laudya Cynthia Bella Mengetahui Engku Emran Menikah Lagi

Baca juga: Diam- diam Dua Rudal Telah Diuji Korea Utara, Pengamat Sebut itu Bentuk Tantangan Sederhana untuk AS

Baca juga: Bang Den dan Kak Beda Sudah Lima Tahun Menjejahi Indonesia, Kapan Pulang?

Diketahui konflik negara tetangga Indonesia, Filipina dengan China kini makin memanas.

Memanasnya hubungan China dan Filipina tak lain karena insiden ratusan kapal penangkap ikan Tiongkok yang menyerbu wilayah sengketa dekat Filipina.

Bahkan Filipina harus mengerahkan armada militernya untuk bisa mengusir kapal penangkap ikan China yang lebih dari 200-an tersebut.

Peristiwa itu juga telah dikecam oleh pihak Filipina, namun tak diindahkan oleh China sama sekali.

Lebih lanjut, China malah bersikeras apa yang dilakukan oleh mereka itu adalah sah di mata hukum.

Kedutaan Besar AS untuk Filipina menyatakan, Washington turut berbagi keprihatinan dengan Manila dan menuduh China menggunakan "milisi maritim untuk mengintimidasi, memprovokasi, dan mengancam negara lain, yang merusak perdamaian dan keamanan di kawasan".

"Kami mendukung Filipina, sekutu perjanjian tertua kami di Asia," kata Kedutaan Besar AS di Manila dalam sebuah pernyataan, seperti yang dikutip Channel News Asia.

Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina.
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. (AFP)

Mengutip dari Channel News Asia, Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, Minggu (21/3/2021) menuntut sekitar 200 kapal China.

Kapal-kapal tersebut di juluki sebagai kapal milisi maritim oleh pemerintah Filipina.

Kejadian tersebut terekamnya aktivitas nelayan China dengan ratusan kapal di wilayah Whitsun Reff, wilayah karang dangkal sekitar 324 km Barat Kota Bataraza, Provinsi Palawan, Filipina Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved