Berita Tanjabtim
Kasus Karhutla di Tanjabtim Terbilang Tinggi, Pemda Gelar Latihan Gabungan Selama Tiga Hari
Guna menekan kasus karhutla, Pemerintah Tanjabtim bersama Provinsi melibatkan TNI, POLRI, BPBD dan pihak terkait menggelar pelatihan penangan karhutla
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Bertempat di Desa Rantau Karya Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, petugas BPBD dan pihak terkait menggelar pelatihan penanganan karhutla selama tiga hari.
Guna menekan kasus karhutla, Pemerintah Tanjabtim bersama Provinsi melibatkan TNI, POLRI, BPBD dan pihak terkait menggelar pelatihan penangan karhutla gabungan.
Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Tanjabtim Indra S Gunawan mengatakan, simulasi pelatihan gabungan ini dilakukan selama tiga hari kedepan, meliputi beberapa materi penting dalam melakukan penanganan taktis karhutla.
Baca juga: Setahun Pandemi, Pasar Modal Indonesia Tumbuh Positif, OJK: Kondisi IHSG Cukup Baik
Baca juga: Wacana KKB Papua Didefinisikan Sebagai Organisasi Teroris, Amnesty International Khawatir Hal Ini
Baca juga: Petugas Pelayanan Publik Umat Beragama di Tanjabbar DIvaksinasi
"Pelatihannya mulai dari terkecil, seperti sosialisasi hingga pencarian hotspot secara akurat jika terjadi potensi karhutla di Tanjabtim. Termasuk juga bagaimana cara penanganannya, " ujar Indra, Rabu (24/3/2021).
Lanjutnya, meski beberapa hari terakhir kondisi cuaca di Kabupaten Tanjabtim cenderung basah akibat tingginya curah hujan beberapa pekan terakhir. Ko disini tersebut tetap belum bisa mengubah status siaga karhutla saat ini.
"Kalo status masih tetap belum ada berubah hingga saat ini. Untuk hotspot hingga saat ini juga terbilang nihil, " jelasnya.
Dirinya berharap, dengan kondisi cuaca saat ini yang terbilang basah mudah mudahan dapat meminimalisir terjadinya karhutla di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Berdasarkan rilis data BPBD Tanjabtim sejak awal januari 2021 sampai dengan pertengahan bulan maret 2021 luasan lahan yang terbakar sudah mencapai 13 hektar.
"Dari beberapa kejadian kebakaran yang telah terjadi hingga saat ini, belum terdapat kawasan hutan yang terbakar. Melainkan hanya lahan-lahan perkebunan milik warga dan beberapa lahan kosong apl saja," ujar Kepala BPBD Jakfar
Kebakaran yang terjadi di kelurahan singkep kecamatan muara sabak barat, desa sungai tawar kecamatan mendahara, desa sungai sayang dan air hitam laut kecamatan sadu, kelurahan nipah panjang 1 kecamatan nipah panjang, desa alang-alang kecamatan muara sabak timur, dan desa mencolok kecamatan mendahara ulu, " jelas Jakfar
Lanjutnya, akibat kebakaran di Desa Sungai sayang tersebut menimbulkan asap tebal, akan tetapi perkiraan luasan lahan yang terbakar di Desa tersebut mencapai 20-30 hektar.