Setahun Pandemi, Pasar Modal Indonesia Tumbuh Positif, OJK: Kondisi IHSG Cukup Baik

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun 2020 lalu, industri Pasar Modal Indonesia

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Kondisi Pasar Modal Indonesia Tumbuh Positif. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi Industri Pasar Modal berdampak akibat pandemi Covid-19, namun Industri Pasar Modal Indonesia mampu bertahan dan menunjukkan pemulihan yang positif, kondisi ini masih cukup baik dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun 2020 lalu, industri Pasar Modal Indonesia mampu bertahan dan sedikit demi sedikit menunjukkan pemulihan yang positif. Meskipun di kuartal I-2020 lalu, sempat mengalami tekanan yang cukup berat

“Namun Pada 15 Maret 2021, IHSG sudah kembali menguat dan berada pada posisi 6.324,25 poin atau naik sebesar 5,8% dibandingkan per 30 Desember 2020 yang hanya mencapai 5.979,07 poin,” ujar Hoesen dalam keterangan tertulis, Selasa, (23/3/2021).

Baca juga: Wacana KKB Papua Didefinisikan Sebagai Organisasi Teroris, Amnesty International Khawatir Hal Ini

Baca juga: Petugas Pelayanan Publik Umat Beragama di Tanjabbar DIvaksinasi

Baca juga: Kongres HMI di Surabaya Ricuh Peserta Saling Lempar Kursi, 6 Mahasiswa Diamankan Polisi

“Kondisi IHSG ini masih cukup baik, jika dibandingkan dengan peer country kita seperti Malaysia dan Filipina secara year to date masih mencatatkan minus masing-masing sebesar -0,4 persen dan -8,2 persen,” tambahnya.

Pada 15 Maret 2021, IHSG sudah kembali menguat dan berada pada posisi 6.324,25 poin atau naik sebesar 5,8% dibandingkan per 30 Desember 2020 yang hanya mencapai 5.979,07 poin.

Adapun kapitalisasi pasar modal tercatat sebesar Rp 7.401,4 triliun pada 15 maret 2021. Angka itu lebih tinggi dari 30 Desember 2020 yang sebesar 6.968,9 triliun. Peningkatan itu dibareng dengan kenaikan jumlah investor ritel.

OJK juga mencatatkan pada 30 Desember 2020 jumlah investor ritel mencapai 3,88 juta. Pada 29 Desember 2021 jumlah investor ritel 4,51 juta. Jumlah itu, menurut OJK, menunjukkan peningkat signifikan dari 3,88 juta investor ritel. Sedangkan penawaran umum selama 2021 sebanyak 27 emisi, baik saham dan efek bersifat utang dan atau sukuk senilai Rp 30,53 triliun.

“Berbagai capaian tersebut, semakin memberikan optimisme bahwa pasar modal Indonesia telah bergerak ke arah yang positif, dan menjadi tempat yang menarik bagi para investor baik lokal maupun global untuk berinvestasi. Maju terus Pasar Modal Indonesia,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved