Cerita Mistis Sarji Kakek 102 Tahun yang 5 Tahun Tinggal di Kuburan, Sering Lihat Arwah di Makam
Seorang kakek berusia 102 tahun, dengan beraninya tinggal di pemakaman selama 5 tahun belakangan ini. Kakek ini biasa dipanggil Abah Sarji
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang kakek berusia 102 tahun, dengan beraninya tinggal di pemakaman selama 5 tahun belakangan ini.
Perilaku unik sang kakek di Kuningan, Jawa Barat ini akhirnya menjadi bahan pembicaraan warga.
Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang senja tersebut dirinya malah memilih tinggal di kuburan.
Padahal pria ini masih memiliki keluarga.
Kakek yang biasa dipanggil Abah Sarji ini tinggal dalam sebuah gubuk kecil di Tempat Pemakaman Umum Lengkong.
TribunJabar.id group tribunjambi.commenyambangi sang kakek yang lantas bercerita panjang lebar.
Baca juga: Sudah Tersebar di Situs Film Dewasa Video Syur Mirip Artis GL 14 Detik Viral, Gerakan Erotis
Abah Sarji, berusia 102 tahun, Warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat mengaku memilih hidup atau mengabiskan waktu sisa hidupnya di kawasan Tempat Pemakaman Umum atau kuburan desa setempat, Kamis (18/3/2021).
Terpantau kondisi rumah tinggal Abah Sarji di lingkungan pemakaman setempat, ternyata hanya memiliki ukuran tidak lebih dari 2x2.
Rumah itu dibangun dari bahan bambu persis menyerupai saung sederhana.
"Iya milih tinggal di sini sudah lima tahun dan saung memang dari bahan baku bekas, geribik dan tempat tidur seadanya," ungkap Sarji.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bajubang Laut Pikap Vs Sepeda Motor, 2 Orang Tewas di Tempat 1 Orang Luka Berat
Alasan Abah Sarji milih bertempat tinggal sekarang, sebagai bentuk menebus dosa semasa hidup sebelumnya.
"Iya, itung - itung nebus dosa Abah sewaktu hidup zaman dahulu. Juga Abah minta kepada kaula muda agar cepat malik atau ingat, sebab usia alam sudah tua," katanya.
Di samping itu, kata Abah Sarji mengaku bahwa mengabiskan waktu di sekitar lahan TPU, agar beribadah lebih meningkat.
"Iya setiap waktu dan malam malam hari, Abah tidak lepas berdoa dan dzikir minta pengampunan terhadap Gusti Allah," ujarnya.
Selain itu, kata Abah Sarji mengaku selama hidup di kawasan TPU sering melihat mahluk halus yang mencoba mengganggu terhadap lingkungan pemukiman warga sekitar.