EDITORIAL
Editorial - Ternyata Kurang Polhut
TNKS yang memiliki luas 215.000 hektare di kaki Gunung Kerinci, sekira 2.000 hektare di antaranya telah dirambah. Ini tentu menjadi sorotan
LAMA tak terdengar kabarnya, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci memberik kabar cukup mengejutkan. Ternyata masih terjadi perambahan di wilayah tersebut.
TNKS yang memiliki luas 215.000 hektare di kaki Gunung Kerinci, sekira 2.000 hektare di antaranya telah dirambah. Ini tentu menjadi sorotan bukan hanya tingkat Jambi dan nasional, bahkan tingkat nasional.
Taman nasional ini namanya sudah mendunia karena alamnya yang masih asli. Wilayah itu juga menyimpan banyak sekali kekayaan dari flora hingga fauna.
Tapi memang inilah kondisi yang saat ini terjadi. Balai Besar TNKS menyatakan ada beberapa wilayah yang dirusak. Menariknya, otoritas terkait kesulitan mengungkapkan para pelaku. Saat petugas turun ke lokasi, hanya ditemukan pekerja. Namun siapa induk semangnya sudah bisa ditebak.
Berpatroli di kota dan hutan memang beda. Tugas polisi kehutanan (polhut) ini cukup berat, lantaran medan dan risiko bahaya tinggi. Mereka harus berhadapan dengan alam yang liar.
Faktanya, TNKS masih kekurangan polhut. Kawasan yang luasnya 215.000 hektare hanya diawasi 16 personel saja. Bisa dibayangkan bagaimana cara petugas menjelajah dan mengamankan taman nasional. Artinya petugas musti menjaga hubungan 'baik-baik' dengan warga sekitar supaya bisa membantu pengawasan.
Alangkah baiknya ini menjadi perhatian pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pasalnya, TNKS bukan hanya milik Jambi atau Sumatera, tapi milik Indonesia juga. (*)
Baca juga: Berganti Identitas Menjadi Laki-laki, Ini Nama Baru Mantan Atlet Voli Timnas Aprilia Manganang
Baca juga: 5 Amalan yang Dianjurkan Diamalkan Muslim Jelang Ramadan, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Sosok Anggia Kloer, Sespri Edhy Prabowo yang Mendapatkan Fasilitas Kendaraan dan Apartemen