Dinyatakan Hilang saat Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Anggota Brimob Ini Ditemukan di RSJ
Seorang anggota Brimob yang dinyatakan hilang dan meninggal dunia pada saat tragedi tsunami Aceh 17 tahun lalu, ditemukan di Rumah sakit Jiwa.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anggota Brimob yang dinyatakan hilang dan meninggal dunia pada saat tragedi tsunami Aceh 17 tahun lalu, ditemukan di Rumah sakit Jiwa.
Pada 26 Desember 2004 lalu, gempa bumi disertai tsunami menghantam Aceh. Saat tsunami menerjang, Bharaka Zainal Abidin alias Asep sedang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor.
Dikutip dari Serambinews.com, waktu itu, Asep yang berpangkat Ajun Brigadir Polisi (Abrip), diperbantukan di Pos Komando Taktis (Poskotis) Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Sewaktu peristiwa tersebut, pos tempat Asep berdinas turut tersapu gelombang.
Keberadaan Asep tidak diketahui. Dia bahkan dinyatakan hilang.
Berawal Dari Video Viral
Kini, 16 tahun 3 bulan pasca-tsunami dan gempa bumi Aceh, seorang pria yang diduga mirip Asep ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Zainal Abidin, Banda Aceh.
Ia menjadi pasien di sana. Dalam sebuah video berdurasi 12 detik, seorang anggota Kepolisian Daerah (Polda) Aceh yang mengaku sebagai teman satu angkatan Asep, bertemu dengannya di RSJ.
Temannya tersebut tampak berbahagia. Dia mengabarkan pertemuannya dengan sosok diduga Asep kepada teman-teman satu letting (angkatan).
"Alhamdulillah Asep letting kita telah ditemukan,” ujarnya.
Asep merupakan seorang anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00.
Video itu lantas viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 18 Maret 2021 Harga Buyback Naik Rp 11000
Baca juga: Download Lagu Spesial DJ Remix Full Bass 2021, Ada Video DJ Breakbeat dan DJ Tiktok 24 Jam Nonstop!
Tes DNA
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan soal kabar itu.
Informasi keberadaan pasien RSJ yang diduga Abrip Asep berawal dari kabar yang beredar di grup WhatsApp anggota kepolisian. Selanjutnya personel Polda Aceh melakukan pengecekan ke RSJ Zainal Abidin di Banda Aceh.
Winardy menyampaikan, dari keterangan pihak rumah sakit, pria yang diduga Asep itu mulai dirawat sejak 2009.
"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Ia mengatakan Asep dinyatakan hilang pada saat gempa bumi dan tsunami melanda Aceh pada 2004. U
ntuk memastikan pria tersebut apakah benar Asep atau bukan, Winardy menyebut perlu dibuktikan lewat tes deoxyribonucleic acid (DNA).
"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," ungkapnya.
Winardy menjelaskan pihaknya juga bakal menemui keluarga Asep di Jawa Barat dan berkoordinasi dengan kesatuan dinasnya.
Sumber: Kompas