Home and Garden
Cara Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat dengan Teknik Pemupukan
Cara menanam cabai rawit yang tepat agar berbuah lebat. Tanaman cabai rawit sebenarnya bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi.
TRIBUNJAMBI.COM - Simak cara menanam cabai rawit yang tepat agar berbuah lebat.
Cabai rawit saat ini harganya tengah melambung tinggi.
Untuk merawat dan membuat tanaman cabai rawit berbuah lebat hingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, tanaman cabai harus diberi pupuk yang tepat.
Baca juga: Cara Cabai Rawit Berbuah Lebat dengan Pupuk
Baca juga: Perbedaan Sirih Gading dan Philodendron dari Tekstur Daun hingga Akar
Dilansir dari laman Kementerian Pertanian RI, Kamis (18/3/2021), cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun) dan bisa hidup sampai 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.
Terdapat beberapa macam cabai rawit antara lain rawit kecil, sedang dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas.
Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat. Budidaya tanaman ini secara umum tidak berbeda nyata dengan budidaya cabai merah.
Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Sebab, umurnya yang panjang, pemupukan tanaman cabai yang diperlukan juga jadi lebih banyak.
Umumnya tanaman ini lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.

Tanaman cabai rawit sebenarnya bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Karena itulah, kamu bisa menanam cabai di pekarangan rumah tanpa kamu harus tinggal di lingkungan dengan suhu tertentu.
Namun cabai rawit lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500 m dpl. Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang.
Cabai rawit sangat suka hidup di tanah yang gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).
Pupuk dasar
Pemupukan tanaman ini disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang, pupuk urea 200-300, SP-36 dan KCl. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan.
Pemberian pupuk dasar ini dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
Pupuk susulan