Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Perlindungan Total dari Tuhan

Perlindungan Total dari Tuhan Bacaan ayat: Yohanes 10:11 (TB) - "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Perlindungan Total dari Tuhan

Bacaan ayat: Yohanes 10:11 (TB) - "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Kehidupan itu seperti sebuah perjalanan. Dalam setiap langkah perlu bersiap hati dengan banyak hal yang tidak terduga dan bisa tiba-tiba terjadi.

Dalam proses perjalanan, akan menemukan banyak hal. Pemandangan indah yang menyemangati hidup, juga ancaman yang membuat waspada.

Pilihan-pilihan sulit harus diambil pada waktu tertentu. Dan setiap pilihan, terdapat berbagai resiko yang menyertai.

Dalam banyak peristiwa, seseorang disadarkan akan ketidakberdayaan dan memerlukan tempat bernaung untuk melindungi.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat

Agama menjadi tempat bagi seseorang untuk menemukan sesembahan yang diyakini dapat melindungi.

Sarana dan prasarana kehidupan dilirik untuk memberikan jaminan yang lebih baik bagi masa depan.

Harta benda, jabatan, status sosial: menjadi incaran yang menggiurkan untuk meletakkan jaminan bahwa perjalanan kehidupan akan baik-baik saja ketika semua hal tersebut telah dimiliki.

Faktanya, semakin seseorang bertekun, berupaya keras memenuhi standar yang diduga dapat melindungi, ternyata perjalanan hidup memaparkan fakta yang bertolak belakang.

Tuntutan semakin berkembang, seakan tiada batas. Semakin banyak yang ditemukan, justru menciptakan rasa kuatir yang berkepanjangan.

Daud, seorang raja besar pada masanya: menemukan pencerahan yang ajaib ketika menghayati perjalanan kehidupannya.

Menjadi seorang raja, bukankah itu sebuah pencapaian puncak dalam perjalanan kehidupan?

Kekuasaan ada di tangan, kekayaan melimpah, dipuja dan diposisikan pada tempat paling terhormat.

Bukahkah kisah tersebut menjadi idaman setiap orang? Sebuah kisah perjalanan kehidupan yang akan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah.

Dalam perenungannya, justru kehidupan sebagai seorang gembala menginspirasi Daud untuk menghayati relasinya dengan Tuhan sebagai relasi Gembala dengan domba-dombanya.

Dengan lantang Daud menyatakan bahwa Tuhan adalah Gembala bagi kehidupannya dan dia adalah domba-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Waspadalah! Segala Hal Dapat Menjadi Berhala

Sebuah proklamasi iman yang mengingatkan kita bagaimana selama ini relasi kita dengan Tuhan telah terbangun.

Berkaitan dengan kebutuhan hidup, Gembala paling tahu apa yang dibutuhkan domba-domba-Nya. Gembala tidak akan membiarkan domba kelaparan dan kekurangan.

Gembala akan bertindak proaktif dengan membawa domba milik-Nya ke air tenang, padang rumput hijau, disegarkan dari kehausan, dan dijamin berkecukupan.

Padang rumput kadang penuh bahaya, dan Gembala akan memberikan perlindungan terbaik.

Gada dan tongkat menjadi alat ditangan Sang Gembala untuk melawan para musuh yang mengancam.

Bahkan jaminan perlindungan terus terjadi ketika keadaan buruk menimpa dengan menyediakan hidangan dihadapan para lawan.

Akhirnya, para domba dapat merasakan ketenangan, ketentraman, damai dan sukacita, seumur perjalanan kehidupannya.

Gema paralel dan menjadi penegasan, disaksikan oleh Injil Yohanes ketika Yesus menyatakan diri sebagai Gembala yang baik dengan berkata: "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya".

Bukankah perkataan tersebut membawa kita untuk menemukan pengenalan yang dalam tentang identitas Yesus dalam kaca mata Daud di masa Perjanjian Lama?

Daud berkata, "Tuhan adalah Gembala ku." Dan Yesus berkata, "Akulah Gembala yang baik."

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kasih Allah yang Tiada Batas

Yesus adalah Tuhan yang terus menjadi Gembala bagi manusia.

Jika kesaksian Daud masih terbatas pada pemenuhan kebutuhan hidup dan perlindungan dari musuh; Gembala yang baik justru lebih dalam dengan memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya, menjadi tebusan bagi manusia untuk menyelamatkannya dari kuasa dosa yaitu maut.

Perkataan Yesus lebih dari cukup untuk membuat kita semakin yakin bahwa perjalanan kehidupan kita akan baik-baik saja dalam penyertaan-Nya.

Tuhan akan terus memberikan perlindungan setiap waktu. Kasih-Nya nyata dalam setiap peristiwa yang terjadi di sepanjang perjalanan kehidupan kita.

Syaratnya, domba perlu hidup dalam ketaatan kepada Gembala.

Domba dan Gembala membangun relasi dalam pengenalan yang intim sehingga apa yang menjadi kehendak Gembala dapat dipahami dan dilakukan oleh para domba.

Domba mendengar suara Gembala dan mengenali suara Gembalanya dengan baik.

Kata Gembala, mungkin asing dalam era virtual saat ini.

Namun pesannya abadi bahwa Tuhan akan terus melindungi. Yakinkan diri dan terus percaya bahwa Sang Gembala Agung terus menjaga dan melindungi kehidupan kita sampai saat ini.

Baiklah kita ingat syair lagu ini dan menghayatinya dengan iman;

KJ 415. Gembala Baik Bersuling nan Merdu

1: Gembala baik, bersuling nan merdu,
membimbing aku pada air tenang
dan membaringkan aku berteduh
di padang rumput hijau berkenan.
Ref.
O, Gembalaku itu Tuhanku,
membuat aku tent'ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku
kuasa damai cerlang, bening.

2: Kepada domba haus dan lesu
Gembala baik memb'rikan air segar;
ke dalam hati haus dan sendu
dib'riNya air hidup yang benar.

3: Di jalan maut kelam sekalipun
'ku tidak takut pada seteru,
sebab Gembala adalah Teman
dan Jurus'lamat bagi diriku.
Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Baca renungan harian bisa dibaca setiap hari

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved