Sebelum Meninggal Dunia, Anton Medan Ternyata Telah Siapkan Liang Lahat untuk Dirinya
Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/
TRIBUNJAMBI.COM - Anton Medan dikabarkan meninggal dunia, Senin (15/3/2021)
Mantan preman yang kini menjadi mubaliq Ramadhan Effendi dikabarkan meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).
Menurut Ipong, Anton meninggal setelah berjuang melawan sakit yang diidapnya.
"Iya benar, karena stroke dan diabetes," ujar Ipong saat dihubungi Kompas.com.
Namun, belum diketahui mengenai prosesi pemakaman.
Baca juga: Rela Bayar Uang Rp 5 Juta, Perempuan ini Robohkan Rumah untuk Usir Mantan Suami
Baca juga: Saluran Air Mampet Ternyata Tersumbat Mayat di Dalam Tas Kamera, Kok Bisa Ya?
Baca juga: Cek Endra Divaksin Covid-19 Imbau Masyarakat Jangan Ragu
Sudah Siapkan Liang Lahat
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, Anton Medan ternyata sudah menyiapkan liang lahat untuk dirinya jika kelak meninggal.
Liang lahat yang disiapkan Anton berada di Pondok Pesantren At-Taibin di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ponpes itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 65 tahun.
Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.
Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren. Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.
"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com pada Juni 2017.
Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.
Kuburan itu memiliki kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.