Berita Tanjabbar
DPRD Tanjabbar Bakal Surati Perusahaan Diduga Ilegal yang Buat Lahan Masyarakat Terendam
Selain diduga ilegal, perusahaan yang telah menjalankan aktivitas dengan pembuatan kanal juga menimbulkan permasalahan bagi masyarakat sekitar.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Komisi III DPRD Tanjabbar menindaklanjuti permasalahan perusahaan diduga ilegal.
Selain diduga ilegal, perusahaan yang telah menjalankan aktivitas dengan pembuatan kanal juga menimbulkan permasalahan bagi masyarakat sekitar.
Aktivitas kanal yang telah di bangun oleh perusahaan memberikan dampak terhadap jebolnya tanggul buatan masyarakat yang menyebabkan lahan perkebunan masyarakat terendam air asin. Akibatnya ratusan tanaman perkebunan masyarakat mati.
Baca juga: Imbas Rizky Billar Ketahuan Selingkuh, Sikap Lesti Kejora pada Putra Siregar Disorot: Munafik!
Baca juga: Satu Botol untuk 10 Orang, Puskesmas Pakuan Baru Kesulitan Menghabiskan Dosis Vaksin
Baca juga: Kabupaten OKU Tak Punya Kepala Daerah, Bupati Meninggal Wakil Bupati Ditahan Oleh KPK
Komisi III DPRD Tanjabbar, Senin (8/3/2021) melaksanakan rapat dengan instansi terkait, HMI Tanjabbar serta masyarakat desa Muara Seberang yang kebun nya terendam banjir yang di akibatkan oleh pihak perusahaan.
Ketua Komisi III, Hamdani yang memimpin rapat menyebutkan segera melayangkan surat kepada pimpinan dewan yang akan diteruskan kepada Bupati Tanjabbar.
"Hasil rapat kemarin, bahwa kita akan melayangkan surat rekomendasi ke pimpinan dewan yang nanti akan di lanjutkan surat itu ke bupati untuk pemberhentian pengerjaan perusahaan untuk sementara sampai ada titik terang," katanya, Selasa (9/3/2021).
Dalam kesempatan ini, kata Hamdani dari rapat yang dilaksanakan kemarin, pihak perusahaan yang bersangkutan tidak hadir ke rapat Komisi III.
Padahal menurut Hamdani pihaknya telah mengundang pihak perusahaan sesuai prosedur DPRD.
"Kita sudah undang sesuai prosedur, akan tetapi pihak perusahaan tidak hadir. Kenapa tidak hadir kita tidak juga,"tambahnya.
Disisi lain, aktivis HMI Tanjabbar, Syamsudin yang ikut hadir dalam rapat ini menyampaikan rasa kecewa nya terhadap pihak perusahaan pada hari ini yang tidak dapat hadir.
"Kita sangat kecewa terhadap pihak perusahaan yang tidak hadir, masyarakat sudah menunggu-nunggu untuk menemui titik terang terhadap lahan mereka yang terendam air dan mati akibat tanggul jebol yang diduga disebabkan oleh perusahaan,"tambahnya.