Kisah Pilu Dibalik Wanita yang Membawa dan Memasukan Bayi dalam Plastik

Mereka yang melewati terminal bus itu mencurigai wanita tua yang duduk pojok halte, tangannya terbungkus erat dengan plastik.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
shutterstock
Ilustrasi bayi 

TRIBUNJAMBI.COM - Gerak gerik wanita yang terlihat memasukan bayi dalam pelastik mencurigakan, membuat orang-orang berpikir jika dirinya adalah pencuri.

Mereka yang melewati terminal bus itu mencurigai wanita tua yang duduk pojok halte, tangannya terbungkus erat dengan plastik.

Di dalam plastik itu ditemukan seorang anak terbaring dalam diam.

Baca juga: Ada Apa AHY Temui Menko Polhukam dan Mahfud MD Singgung Kemenkumham, Bahas KLB Partai Demokrat?

Baca juga: Mantan Kasat Pol PP Merangin akan Jalani Sidang Tuntutan

Baca juga: Anwar Sadat Batal Tempati Rumah Dinas Bupati Gegara Perabot Kosong Mulai Kasur Hingga Sendok Piring

Banyak orang yang berpikir kemungkinan bahwa anak itu telah dibius dan dicuri oleh si wanita tua.

Karena khawatir, beberapa orang di sekitar segera memanggil polisi.

Mendapat kabar tersebut, pihak berwajib langsung melakukan penyidikan.

Diketahui perempuan tersebut bernama Silvia Reyes Batalla (25 tahun).

Menjawab pertanyaan pihak berwajib, Batalla mengatakan dia dan pasangannya Alfonso Refugio Dominguez (53 tahun) memiliki anak bersama.

Bayi tersebut saat ini berusia sekitar 3 - 5 bulan.

Batalla dan pacarnya membawa anak itu ke kota Meksiko untuk perawatan, tapi sayangnya bocah itu meninggal karena penyakit jantung.

Seorang wanita memasukkan anak ke dalam plastik, dikira penculik anak dan dilaporkan ke kantor polisi, terungkap fakta menyedihkan
Seorang wanita memasukkan anak ke dalam plastik, dikira penculik anak dan dilaporkan ke kantor polisi, terungkap fakta menyedihkan ()

Patah hati karena kematian putranya, dia memutuskan untuk membawanya ke kampung halamannya di Pueble, sekitar 140 km dari kota untuk dimakamkan.

Karena kemiskinan, tidak mampu membeli sarana lain, Batalla harus naik bus.

Staf bus pada awalnya tidak memahami situasinya, mengira bahwa bocah itu masih bisa diselamatkan dan dipanggil ambulans, tetapi pihak berwenang menyimpulkan bahwa bocah itu telah meninggal beberapa saat sebelumnya.

Media Meksiko memberitakan bahwa kesaksian Batalla cukup beralasan, namun polisi tetap melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi penyebab kematian bocah tersebut.

Ini dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak terduga. Untuk kepentingan penyelidikan, Batalla tidak diizinkan meninggalkan kota.

Peristiwa itu terjadi di halte Tapo di Mexico City pada awal Desember 2017.

Kisah dan foto-foto Batalla saat menggendong putranya yang meninggal dunia beredar di media sosial dan perhatian banyak orang.

Sebagian besar merasa iba dan iba terhadap ibu ini.

Sumber : TRIBUNMEDAN

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved