Penembakan di Kafe Kawasan Cengkareng

Tragedi Kafe Berdarah, Satu Orang Anggota TNI dan Dua Orang Sipil Tewas, Kafe RM Ditutup Permanen

Kafe Raja Murah atau Kafe RM yang menjadi saksi bisu tindakan brutal Bripka CS ditutup pemerintah

Editor: Suang Sitanggang
KOMPAS.COM/KOLASE TRIBUN JAMBI
Penutupan Kafe Raja Murah atau Kafe RM di kawasan cengkareng. Tragedi kafe berdarah mempercepat proses penutupan kafe, sebab sebelumnya suda dua kali ditutup sementara kerena melanggar protokol kesehatan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kafe Raja Murah atau Kafe RM yang menjadi saksi bisu tindakan brutal Bripka CS ditutup pemerintah setelah terjadi tragedi kafe berdarah Kamis dini hari.

Di kafe ini tiga orang meregang nyawa di tangan Bripka CS yakni Praka Martinus Sinurat, Doran Manik, dan Feri Simanjuntak.

Informasi yang dihimpun, kafe ini beraktifitas mulai malam hingga dini hari.

Hiburan utama yang disediakan di Kafe Raja Murah adalah live music dan minuman keras.

Keberadaan kafe ini ternyata sudah lama dikomplain masyarakat sekitar.

Baca juga: Ayah Feri Simanjuntak Berharap Bripka CS Pembunuh Anaknya Tak Dihukum Mati, Istri Korban Hamil Muda

Baca juga: Jenazah Praka Martinus Riski Kardo Sinurat Korban Penembakan Bripka CS Dimakamkan di Tapanuli Utara

Hal itu diungkapkan Ali, Ketua RW 004 Cengkareng Barat.

Dia mengatakan masyarakat di sana tidak pernah setuju kehadiran kafe itu.

Keluhan warga pun sering masuk kepadanya, dan disampaikan ke pengelola kafe, tapi tidak dituruti.

Dikisahkan Ali, sebelum jadi kafe, dulunya tempat itu merupakan toko pakaian.

Namun kemudian toko itu disewa orang lain, lalu dijadikan tempat main biliar.

Perkembangan selanjutnya, arena biliar berubah menjadi kafe.

"Seingat saya jadi kafe tahun 2013," terang Ali.

Ali warga makin mengeluh karena kafe tersebut sering melanggar protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Kafe Raja Murah beroperasi pukul 00.00 WIB dan baru tutup sekitar pukul 05.00.

"Setiap ada surat imbauan dari pemerintah itu kami berikan, masalah PSBB, masalah PPMK, sudah ada imbauan dari masyarakat," ucap Ali.

Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menerangkan Kafe RM sudah dua kali ditindak karena pelanggaran ketentuan PSBB.

Tamo bilang Satpol PP sempat menutup kafe 1x24 jam.

Tapi pengelola kafe bandel, membuka lagi, sehingga ditindak lagi.

Karena terus membandel, dan ditambah insiden berdara, kafe ditutup secara permanen pada Jumat pagi tadi. (*)

Baca juga: Siapa Bripka CS? Inilah Profil Polisi Koboy Yang Tewaskan Tiga Orang di Kafe Cengkareng

Baca juga: Anggaran Penanganan Covid-19 Muarojambi di 2021 Ini Mulai Menipis, Hanya Mencukupi Dua Bulan Saja.

Baca juga: Pernah Bikin KSAD Jenderal Andika Perkasa Menangis, Begini Kondisi Sertu Rizka yang Idap Tumor Otak

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved