Tesla Memilih India Dibanding Indonesia, Ternyata Ini yang Harus Segera Diperbaiki Pemerintah
Tesla Memilih India Dibanding Indonesia, Ternyata Ini yang Harus Segera Diperbaiki Pemerintah
TRIBUNJAMBI.COM - Niat Tesla untuk berinvestasi di Indonesia gagal setelah memutuskan berinvestasi di India.
Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menilai sang pendiri Tesla Elon Musk memiliki beberapa alasan bisnis yang kuat dalam memindahkan tempat produksi dan pengembangan aset kendaraan listrik barunya.
Dijelaskannyta jika sebenarnya Tesla membangun manufacturing plant dan technology centrenya di Sillicon Valley Amerika karena SDM yang terampil di bidang IT, technology chips termutakhir.
Selain itu juga terkait dengan venture capitalist (pemodal) yang berani mendanai proyek startup berisiko tinggi.
Startup EV
Tidak hanya Tesla, sejumlah perusahaan automobile yang memutuskan membuka technology centrenya di Bangalore seperti Mercedes Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra&Mahindra, Bosch, Delphi dan Volvo.
Bangalore sudah memiliki ekosistem menjanjikan setelah munculnya perusahaan-perusahaan startup EV.
“Untuk menarik daya tarik investor ke Bangalore merupakan hasil teknokogi IT yang berkembang dan masuknya para pemodal adalah hasil dari para talenta yang berkualitas tinggi,” kata Arcandra.
Dia menyebut jika Bangalore bisa membuktikan hasil kerja mereka tidak kalah dari AS.
“Kepercayaan ini tidak dibangun dalam hitungan bulan, tetapi puluhan tahun,” pungkasnya.
Arcandra memandang Tesla mendahului Bangalore untuk investasi karena akses pasar yang menjanjikan.
India merupakan negara keempat dalam penjualan mobil tertinggi di dunia setelah China, AS, dan Jepang.
“Keputusan Tesla investasi di India tentu bisa menjadi pelajaran berharga. Bahwa seluruh negara di dunia terus berlomba memberi daya tarik ke investor. Indonesia memiliki resources dan SDM yang tidak kalah, tetapi membentuk ekosistem tentu menjadi tantangan yang tidak mudah dibangun,” tuntasnya.
Lebih murah
Tesla memilih India sebagai lokasi investasinya, Direktur Eksekutif Indef Ahmad Tauhid mengatakan, biaya investasi yang akan dikeluarkan Tesla di India jauh lebih murah.