Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Konsekuensi Menjadi Pengikut Yesus Kristus

Bacaan ayat: Matius 5:10-12 (TB) - "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagiala

Editor: Suci Rahayu PK
Penyaliban Yesus Kristus 

Sejak semula, Tuhan Yesus Kristus telah memberikan peringatan akan konsekuensi logis yang akan dialami para murid ketika mengikuti Dia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Alkitab Berlaku Kekal Sebagai Firman Tuha.

Menderita, memikul salib, menyangkal diri; menjadi fakta riil yang akan dialami oleh orang percaya disepanjang sejarah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bagi yang mengikuti Yesus Kristus dengan asumsi akan mendapatkan kekuasan, nama baik, kekuasaan, kekuatan, dan berbagai-bagai hal yang diagungkan dunia, pada akhirnya akan kecewa dan perlu meneliti ulang motifasi utama dalam mengikuti Dia.

Kotbah di bukit, menyasar banyak orang yang kala itu hidup menjadi kaum papa karena berbagai sebab.

Mereka haus akan kebenaran namun terbelanggu oleh berbagai aturan ritual baku yang sudah diterapkan dan ditetapkan oleh lembaga keagamaan.

Resiko dianiaya selalu mengintip di depan mata ketika mengikuti kebenaran yang tidak dilegalkan oleh aturan peribadatan.

Yesus Kristus hendak memberikan penghiburan kepada mereka.

Secara khusus bagi mereka yang menemukan kebenaran, maka meskipun harus berada dalam aniaya, ada jaminan bahwa dia akan menjadi warga Kerajaan Sorga.

Secara spesifik, Yesus menyatakan bahwa para pengikut-Nya akan mengalami aniaya dan derita secara tidak adil.

Dicela dan difitnah, menjadi realita yang akan dihadapi oleh setiap orang percaya.

Fakta ini didukung oleh sejarah, bahwa para nabi Tuhan di masa lalu, ternyata menghadapi konsekuensi yang sama.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus Kristus Hadir Untuk Membawa Pengharapan

Para nabi justru dibenci dan dimusuhi ketika menyatakan kebenaran.

Mereka dianiaya bahkan dibunuh dengan tuduhan sebagai penyesat ketika mewartakan kebenaran, yang kadang jauh dari harapan yang ingin didengar banyak orang.

Yesus menyatakan, bahwa pilihlah untuk tetap berbahagia.

Pengetahuan akan konsekuensi logis yang menyertai ketika hidup dalam kebenaran, seharusnya membuat seseorang siap dan tetap berbahagia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved