Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Hidup Dalam Rasa Syukur

Bacaan ayat: 1 Tesalonika 5:18 (TB) - "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi berdoa 

Hidup Dalam Rasa Syukur

Bacaan ayat: 1 Tesalonika 5:18 (TB) - "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (ist)

Secara sederhana, syukur dipahami sebagai rasa terima kasih kepada Tuhan.

Rasa terima kasih ini didasarkan pada penemuan bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan adalah berkat dan anugerah dari Tuhan.

Dasar ini seharusnya membawa seseorang hidup dalam rasa syukur, apapun yang terjadi dalam kehidupan; entah itu suka maupun duka, sehat maupun sakit, gagal ataupun berhasil.

Faktanya, ucapan syukur lebih mudah terjadi saat kehidupan sesuai dengan pengharapan, sementara itu ketika kehidupan tidak seperti yang diharapkan maka keluhan lebih banyak muncul.

Pembenarannya sangat logis, ketika dinyatakan bahwa hal tersebut wajar dan manusiawi.

Seakan dengan banyaknya orang yang melakukan dianggap sebagai sebuah pilihan wajar.

Bagaimana iman Kristen memberikan pencerahan terhadap pergumulan tersebut?

Masih wajarkah, rasa syukur terjadi hanya saat keadaan baik sementara ketika tidak baik diijinkan untuk mengeluh?

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Alkitab Berlaku Kekal Sebagai Firman Tuha.

Rasul Paulus memberi penegasan yang menarik bahwa mengucap syukur adalah hal yang dikehendaki oleh Allah.

Itu artinya mengucap syukur sudah seharusnya menjadi wujud nyata ketaatan kita kepada Allah. Mengapa? Karena Yesus Kristus.

Nampaknya, Rasul Paulus mempunyai pola pandang yang berbeda terhadap kehidupan.

Kehidupan bukan hanya tentang baik atau buruk dalam pemandangan pribadi.

Oleh Paulus, kehidupan dipandang sebagai sebuah anugerah dari Allah.

Dengan beriman kepada Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kehidupan orang percaya adalah sebuah anugerah.

Anugerah keselamatan yang Tuhan janjikan itu yang mengubah segalanya.

Karya penyelamatan Allah yang telah dilakukan Allah dalam Yesus Kristus adalah anugerah terbesar bagi kehidupan yang mengubahnya menjadi berpengharapan.

Bahkan sejak masa umat Tuhan di Perjanjian Lama, anugerah itu telah dikumandangkan.

Sebelum Tuhan memberikan sepuluh hukum-Nya, diawali dengan pernyataan Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan lah yang telah membawa keluar umat-Nya dari perbudakan di Mesir menuju tanah perjanjian.

Maka ketaatan umat kepada Tuhan adalah ucapan syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan.
Bersyukur itu berbicara tentang relasi atau hubungan yang terus menerus dengan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus Kristus Hadir Untuk Membawa Pengharapan

Tanpa relasi, maka syukur akan lenyap dari kehidupan. Itu sebabnya Paulus meminta umat untuk tetap berdoa.

Dalam doa seseorang akan menemukan pencerahan dan jawaban atas pergumulan hidup.

Doa menciptakan komunikasi yang dialogis antara dua pihak yaitu Allah dan manusia.

Dan dalam dialog tersebut, manusia menemukan makna dalam setiap peristiwa yang terjadi.

Rasa syukur membawa seseorang untuk hidup dalam sukacita setiap saat. Setiap pengalaman adalah wadah menemukan karya Tuhan yang ajaib.

Hidup menjadi lebih bersemangat dalam rasa syukur, karena terus menyadari bahwa ada Tuhan yang selalu menyertai.

Segala hal yang terjadi dalam hidup akan diyakini sebagai cara Tuhan untuk menjaga dan memelihara.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup dalam Jaminan Keselamatan

Bahkan hal terburuk sekalipun dalam pemandangan manusia, akan ditemukan makna baiknya dalam relasinya dengan karya Allah yang lebih besar.

Secara manusia, rasanya mustahil itu terjadi. Namun jangan kuatir, Allah dalam karya Roh Kudus akan terus hadir untuk menolong dan memeberikan penghiburan kepada kita untuk tetap percaya.

Roh Kudus akan memampukan kita untuk bertahan dalam segala kondisi, dan dalam prosesnya akan diwarnai dengan rasa syukur.

Rasa syukur juga dapat menghindarkan kita dari kejahatan.

Kejahatan mengintip dalam berbagai cara untuk menjerat kita. Pikiran negatif, rasa tidak puas, dan lain-lain, sering menjadi pintu bagi kejahatan untuk masuk dan meracuni kehidupan kita.

Rasa syukur akan menjadi benteng kokoh sehingga kita terhindar daripadanya.

Bersyukurlah, jangan mengeluh. Hidup adalah anugerah yang ajaib dari Tuhan. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved