Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Hidup dalam Jaminan Keselamatan

Bacaan ayat: Filipi 1:29-30 (TB) - "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Hidup dalam Jaminan Keselamatan

Bacaan ayat: Filipi 1:29-30 (TB) - "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Pencarian akan keselamatan membuat manusia sibuk berkarya.

Semua potensi dan daya dikerahkan untuk memperoleh segala hal yang membuatnya bisa selamat.

Perbuatan baik kepada sesama dilakukan, ketaatan kepada Tuhan diperjuangkan secara terus menerus tanpa lelah.

Segala aturan yang ada diupayakan untuk ditaati sedetail mungkin, dengan janji akan mendapatkan upah sorga yang dijanjikan.

Iman Kristen menawarkan janji penebusan, pengampunan dan adanya Juruselamat yang telah melakukan segala tuntutan untuk selamat.

Dengan beriman kepada Juruselamat, maka keselamatan menjadi anugerah bagi setiap orang yang memilih untuk percaya.

Baca juga: Renungan Harian kristen - Mengenal Tuhan dengan Cara Manusiawi

Ini berarti segala upaya manusia untuk selamat menjadi terhenti.

Keselamatan sudah diperoleh dan dijamin oleh Sang Juruselamat.

Manusia tinggal menikmati jaminan keselamatan tersebut dalam perjalanan kehidupannya.

Memahami konsep jaminan keselamatan yang demikian, muncul pertanyaan logis: apakah yang harus dilakukan lagi oleh manusia jika sudah memperoleh jaminan keselamatan?

Apakah itu berarti manusia menjadi pengangguran, tidak perlu berbuat apa-apa lagi dalam kehidupan?

Untuk apa melakukan kebaikan dann ketaatan jika keselamatan sudah dijamin?

Jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah manusia tidak perlu hidup dalam kebaikan dann ketaatan dengan asumsi sudah mendapat jaminan keselamatan; maka bisa dipastikan konsep keutuhan keselamatan belum dipahami secara utuh.

Sebab, itu berarti menciptakan kehidupan yang semakin kacau.

Dapat kita bayangkan apa yang terjadi pada kehidupan, jika penebusan justru membebaskan manusia untuk berbuat semaunya.

Kejahatan menjadi legal karena sudah ada penebusan.

Ini menjadi pemahaman yang tidak sesuai dengan maksud sesungguhnya dari penebusan oleh Juruselamat.

Karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus merujuk pada relasi atau hubungan.

Konsep ini melibatkan manusia untuk merespon dengan memberi jawab.

Jawaban yang dipilih yaitu menolak atau menerima tawaran penebusan tersebut.

Seseorang yang memilih menolak, dihormati pilihannya oleh Sang Pemberi Keselamatan.

Tentu dengan konsekuensi logis yang menyertainya, bahwa ia tidak memperoleh jaminan keselamatan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup

Seseorang yang memilih untuk menerima dengan percaya, maka jaminan keselamatan akan menjadi miliknya.

Melekat sepanjang perjalanan kehidupan.

Artinya, ia akan hidup dalam pembaharuan dan pengharapan.

Karena karya penyelamatan tersebut merujuk pada relasi atau hubungan, maka ada konsekuensi logis untuk terus memelihara jaminan keselamatan tersebut di sepanjang perjalanan kehidupannya.

Hidupnya terus menerus memperlihatkan bahwa ia adalah orang-orang yang sudah mendapatkan jaminan keselamatan dari Sang Juruselamat.

Secara sederhana, kebaikan dan ketaatan dalam kehidupan akan terus dilakukan.

Namun bukan lagi sebagai upaya untuk diselamatkan, sebaiknya sebagai ucapan syukur karena telah memperoleh jaminan keselamatan.

Jaminan keselamatan yang dimilikinya mempunyai dimensi kini dan nanti.

Kini, itu berarti hidup dalam kebaikan kepada sesama dan ketaatan kepada Tuhan sebagai ucapan syukur dan tanda bahwa keselamatan itu nyata.

Nanti, itu bermakna bahwa jaminan keselamatan akan berubah menjadi keselamatan yang sesungguhnya ketika Sang Juruselamat datang yang kedua kali dalam kemuliaan.

Hari ini pegang tiket pesawat dan nanti pada hari keberangkatan akan naik pesawat.

Maka waktu antara, antara hari ini dan nanti akan dipakai untuk menjaga dan memelihara agar tiket yang sudah ditangan, agar jangan sampai hilang.

Kepada Jemaat di kota Filipi, Paulus menegaskan agar kehidupan jemaat Tuhan selalu berpadaan dengan jaminan keselamatan yang sudah dimiliki.

Terjadi pembaharuan dalam segala hal. Sepadan itu merujuk pada keadaan yang sama, sebanding atau seimbang.

Orang percaya perlu terus menerus melakukan ketaatan dan kebaikan karena telah mengalami kebaikan dari Tuhan.

Bukankah Yesus Kristus pernah menyatakan bahwa (Matius 7:21) "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga".

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup dengan Berkat Tuhan

Dalam pernyataan tersebut mengandung sebuah perintah untuk melakukan ketaatan secara totalitas sebagai wujud relasi yang benar dengan Sang Juruselamat.

Bahkan dalam penderitaan sekalipun, hal ini tetap berlaku. Jangan pernah berfikir bahwa memperoleh jaminan keselamatan akan membebaskan seseorang dari penderitaan.

Sebaliknya, banyak orang yang justru mengalami banyak penderitaan ketika ia telah memperoleh jaminan keselamatan.

Penderitaan dan aniaya banyak dialami oleh orang percaya di sepanjang sejarah.

Paulus sendiri, yang pada awalnya penganiaya jemaat, pada akhirnya teraniaya setelah ia menjadi percaya.

Paulus menyatakan secara tersirat bahwa penderitaan juga anugerah dari Tuhan untuk jaminan keselamatan yang dimiliki.

Penderitaan dipandang sebagai anugerah dalam rangka melihat penderitaan Yesus Kristus dalam rasa berharga.

Menderita bersama Kristus, akan membuat seseorang semakin berjuang keras untuk hidup berpadanan dengan jaminan keselamatan yang sudah diterimanya.

Hal ini tentu bukan bermaksud agar mencari-cari penderitaan dalam hidup.

Jika memang penderitaan tidak mungkin bisa dihindari maka penderitaan akan dihadapi dengan cara berfikir baru. Penderitaan tidak lagi menghancurkan kehidupan.

Penderitaan justru menjadi kesempatan untuk semakin hidup dalam pengharapan kepada Tuhan.

Jaminan keselamatan sudah kita miliki, mari perlihatkan jaminan keselamatan tersebut dalam kehidupan yang baik dan benar serta terus taat kepada kehendak Tuhan. Amin.

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved