Renungan Kristen

Renungan Harian kristen - Mengenal Tuhan dengan Cara Manusiawi

Bacaan ayat: 1 Samuel 16:7 (TB) - "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Mengenal Tuhan dengan Cara Manusiawi

Bacaan ayat: 1 Samuel 16:7 (TB) - "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Keberadaan Tuhan yang tidak bisa dilihat oleh mata, seringkali menghalangi seseorang untuk memahami bahwa disepanjang sejarah, Tuhan berkarya dengan cara yang manusiawi.

Hal ini didasarkan pada pemahaman, seakan Tuhan kehilangan ke-Tuhan-an-Nya ketika memakai cara manusiawi.

Pikiran manusia yang dibatasi ruang dan waktu telah membentuk pola pikir yang terbatas dan membatasi.

Apalagi ketika disandingkan dengan pemahaman bahwa Tuhan itu suci maka Dia akan kehilangan kesucian-Nya ketika berdekatan dengan yang tidak suci.

Dua ribu tahun, keberadaan Yesus sebagai firman Tuhan yang menjadi menusia telah memicu berbagai ejekan yang mengarahkan seseorang untuk tidak percaya.

Semasa hidup-Nya Yesus Kristus seringkali bertentangan dengan para ahli Taurat berkaitan dengan tuduhan bahwa Yesus telah melanggar hukum Tuhan yang telah diberlakukan berabad-abad lamanya. Pola pikir Yesus yang sungsang seakan sulit diterima.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup

Perlu pemahaman lebih mendalam untuk memahami; bahkan para murid pun perlu berproses sedemikian rupa sampai akhirnya melihat karya Yesus secara utuh.

Melihat keutuhan karya Yesus inilah yang membawa para murid sampai pada titik pengenalan bahwa Yesus adalah firman Allah yang menjadi manusia.

Firman (Yun: Logos) adalah perkataan, atau buah pikiran yang diungkapkan dalam perkataan.

Firman Tuhan berarti buah pikiran Tuhan yang diungkapkan dalam perkataan. Dalam beberapa kesempatan, firman Tuhan dinyatakan datang kepada para nabi.

Dalam pikiran yang dibebaskan dari batasan ruang dan waktu, ternyata Tuhan menyatakan diri untuk dipahami dalam batasan ruang dan waktu tanpa harus menjadi terbatas.

Maka bisa dipahami jika Tuhan ketika berkarya dalam sejarah, Ia berkenan memakai hal-hal yang dipahami manusia.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved