Kisah Pekerja Prostitusi, Sehari Layani 4-5 Tamu, 1 Jam Layani Tamu, Pintu Diketuk Psk Lain
Sejak setahun terakhir, wanita berambut sebahu, berkulit cokelat, berwajah tirus, setinggi 165 sentimeter ini menjajakan dirinya di dunia prostitusi
TRIBUNJAMBI.COM - Sejak setahun terakhir, wanita berambut sebahu, berkulit cokelat, berwajah tirus, setinggi 165 sentimeter ini menjajakan dirinya di dunia prostitusi
Dalam sehari, Leida (bukan nama sebenarnya) wanita berusia 18 tahun melayani 4- 5 pria hidung belang.
Dengan tarif Rp 300 ribu, servisnya dilakukan di sebuah kontrakan berukuran 4x4 meter di kawasan Grogol, Limo, Kota Depok.

"Baru setahun, diajak teman sih awalnya," cerita Leida kepada TribunJakarta.com pada Senin (15/2/2021) malam.
Jarak jalan utama ke kontrakan Leida berkisar 15 meter.
Akses masuknya sangat sempit.
Baca juga: Ikatan Cinta Rabu 17 Februari 2021 - Elsa Terus Berkelit Soal Roy, Al Buktikan Cintanya ke Andin
Baca juga: Sebelum Habis Masa Jabatan, Fachrori Umar Tunjuk Azrin Sebagai Penjabat Sekda Muarojambi
Kamar kontrakan Leida juga dipakai oleh dua temannya melayani tamunya masing-masing.
Di dalam kamar berukuran kurang lebih 4x4 meter tersebut tersedia dua kasur lipat, bantal dan guling.
Sekilas sedikit berantakan di kamar dengan tembok berwarna hijau kusam tersebut.
Sejumlah alat rias, beberapa bungkus makanan dan remah-remahnya, berserakan di sudut lantai.
Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.
Dalam menjajakan layanan persetubuhan, Leida, sama seperti temannya yang lain mempunyai aturan yang harus dipatuhi pelanggan.
Bisa dibilang ada protokolnya.
Kata Leida, satu kali 'main' maksimal waktunya selama satu jam.
"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida mengingatkan aturan main kepada pelanggannya.
Sementara saat Leida memberikan layanan kepada tamu, dua temannya menunggu di lorong.
Teman Leida juga sedang menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin memakai jasanya.
Baca juga: Dodav Promosindo, Solusi Kemasan Berkualitas Untuk Pelaku UMKM Jambi
Baca juga: Intip Cara Pemerintah China Tekan Angka Perceraian, Sahkan Undang-Undang ini
Lokasi kontrakan Leida terbilang sulit dijangkau. Terhimpit tembok tetangga kanan kiri.
Diketuk setelah sejam
Setelah waktu satu jam berlalu, dari luar sudah terdengar ketukan pintu, tanda agar Leida dan pelanggannya segera berbenah.
Pasalnya, kamar tersebut akan dipakai teman Leida yang baru dapat tamu.
"Buruan, pelanggan gue sudah datang nih. Jangan lama-lama," begitu katanya.
Keluar dari sana, Leida menawarkan pelanggannya untuk sekedar rehat.
Lebih seringnya ada pelanggan yang suka basa-basi menyoal apa saja.
Kebanyakan Remaja
Selama ini terjun di bisnis prostitusi, mayoritas pelanggan Leida dari kalangan remaja, hingga pekerja kantoran.
Baca juga: Cara Jannah Friska S Purba Mengurangi Limbah Pakaian dan Pipet Plastik
Beda orang beda kemauan.
Pernah satu kali Leida melayani pelanggan yang memperlakukannya kasar dan banyak maunya.
"Banyak minta ganti gaya,” keluh Leida.
Wanita 18 tahun ini mengaku, keretakan rumah tangga orang tuanya di Riau sedikit banyak membuatnya memilih profesi sebagai pekerja seks komersial.
"Orang tua sudah pisah, terus aku ngerantau,"
"Kenalan sana-sini, ya sudah jadi tinggal di sini deh," kenang Leida.
Mudahnya mendapat rupiah, membuat Leida anteng melayani para pria hidung belang yang mencari kepuasan dari orang sepertinya.
"Lumayan kan, sehari bisa (melayani) empat sampai lima lah. Dikalikan saja tuh uangnya," ucap Leida.
Ia tak lagi memikirkan bangku pendidikan.
Leida hanya tamatan sekolah menengah atas ini hanya berpikir, bagaimana bertahan hidup seorang diri tanpa kasih sayang keluarga.
Tadinya sudah ngelamar kerja. Tapi gak pernah dipanggil,"
"Lagian juga gajinya gak seberapa kan namanya juga lulusan SMA," kata dia.
Satu pelanggan berlalu, Leida kembali melirik ponselnya.
Kini, ia siap kembali menebar umpan untuk calon pelanggan berikutnya.
Tak butuh waktu lama, Leida mendapat pelanggan baru.
Ia langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum memberi servis
(TribunJakarta/Nawi/Putra)
https://jakarta.tribunnews.com/amp/2021/02/16/kisah-wanita-layani-4-5-pria-sehari-punya-waktu-satu-jam-servis-tamu-sebelum-pintu-diketuk-psk-lain?page=all