Berita Nasional
Rumah Janda Muda yang Tewas Tanpa Busana di Homestay Didatangi Gagak, Keluarga Rasakan Hal Mistis
Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan wantia yang diketahui seorang janda muda bernama Dwi Farica Lestari.
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan wanita yang ditemukan di sebuah kamar homestay di Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali berhasil diungkap polisi.
Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan wantia yang diketahui seorang janda muda bernama Dwi Farica Lestari.
Seorang pelaku pembunuhan wanita muda itu di homestay tersebut adalah Wahyu Dwi Setyawan yang berusia (24) tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjambi.com dari Tribun-Bali.com, pelaku ditangkap di kampung halamannya.
Baca juga: Pengakuan Janda Muda Melahirkan Tanpa Hamil: Angin Masuk ke Rahim Saya Polisi Ungkap Pria Ini
Baca juga: Janda Muda Terjerumus Dunia Hitam, Pelayan Nafsu Pria Hidung Belang Tarif Rp1,2 Juta Sekali Kencan
Baca juga: HEBOH Isu Amanda Manopo Janda Muda, Begini Jawaban Tegas Billy Syahputra & Ungkap Fakta Sebenarnya
Wahyu berhasil diringkus pihak Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan di wilayah Dusun Krajan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada hari Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 20.00 wita.
Sebelumnya, pelaku bukan tinggal di kampung halamannya, melainkan tinggal di Jalan Pulau Kawe, Denpasar, Bali.
"Ia ditangkap di kampung halamannya setelah mendapat informasi dari masyarakat. Ternyata pelaku bersembunyi di sana (Jember)," kata sumber di kepolisian, Sabtu (13/2/2021).
Sebelumnya, kabar seorang perempuan asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, Dwi Farica Lestari (24), ditemukan tewas mengenaskan dalam keadaan tanpa busana dan berlumuran darah di lantai dua Thailia Homestay, Denpasar, Bali, pada Sabtu (16/1/2021) dini hari lalu.
Polisi yang menyelidiki menduga, Dwi Farica Lestari tersebut korban pembunuhan. Sebab, pada tubuh korban ditemukan banyak luka.

Usai kejadian tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa lima orang saksi.
Setelah hampir sebulan lamanya memburu pelaku, polisi pun berhasil menangkapnya di kampung halamannya di Jawa Timur.
Dalam keterangan pelaku saat diinterogasi, pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata kerambit yang dibawanya dan disembunyikan di dalam saku celana pendek pelaku.
Setelah menghabisi nyawa korban, diketahui pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dan membawa barang-barang berharga milik korban di TKP.
"Usai menghabisi nyawa korban, pelaku ini kabur ke kampung halamannya dan membawa barang berharga korban," lanjut sumber kepolisian.
Lanjutnya, kasus ini berawal dari pesan singkat yang ada di aplikasi MiChat.
Pelaku dan korban bertemu hingga berakhir dengan peristiwa berdarah.
Menurut pelaku, sebelumnya ingin mencari wanita penghibur di aplikasi tersebut.
Saat dicari dan di pilih-pilih oleh pelaku, Wahyu Dwi Setyawan (23) akhirnya menemukan wanita bernama Dwi Farica Lestari (23) yang tidak lain merupakan korban.
"Berawal dari pesan singkat di media sosial, pelaku menghubungi korban untuk diajak kencan," jelas sumber kepolisian.
Saat merespon ajakan pelaku, korban yang berasal dari Kecamatan Pusaka Jaya, Subang, Jawa Barat dan baru diketahui baru tinggal di Bali 2 atau 3 hari sebelum tragedi pembunuhan terjadi.
Korban yang sebelumnya tinggal bersama temannya di lokasi itu juga, mengiyakan ajakan pelaku dan menerima bookingan dari Wahyu Dwi Setyawan asal Jember, Jawa Timur.
Namun, korban dikatakan baru bisa melayani pelaku pada Sabtu dini hari. Dan diduga sebelum berkencan dengan pelaku korban juga sempat melayani pelanggan lainnya.
Baca juga: Kronologi Anggota TNI Prada Ginanjar Gugur Ditembak KKB Papua di Distrik Sugapa
Baca juga: Cuma Terpaut 9 Persen, Segini Hasil Head to Head Anies Baswedan vs Risma di Pilkada DKI Mendatang
Baca juga: Sarolangun Rapatkan Kesiapan Antispasi Karhutla 2021
"Pelaku terima bookingan pas Sabtu dini hari oleh korban," terang sumber.
Usai menerima pesan singkat dari korban, pelaku dikatakan sempat datang mencari lokasi korban.
Ia diketahui sempat menunggu di dekat toko depan gang homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali lokasi homestay memang masuk gang, yang muat satu mobil saja.
Lebih lanjut, pelaku yang terekam CCTV homestay datang dengan atribut lengkap alias masih memakai helm dan masker.
Adapun alasan tersebut dilakukan pelaku, agar tidak ke tahuan anak dan istrinya di rumah.
"Seperti sudah direncanakan. Alasan dia, biar gak ketahuan sama anak dan istrinya," beber sumber kepolisian, Sabtu 13 Februari 2021.
Sementara itu, mengenai kasus pembunuhan ini rencananya pihak kepolisian akan merilis kasus ini di Polda Bali dalam waktu dekat ini.
Burung Gagak Kelilingi Rumah Korban
Ada kejadian mistis sebelum keluarga Dwi Farica Lestari mendapat kabar kematian.
Malam sebelum kabar tersebut sampai ke keluarga korban, seekor burung gagak terbang memutari rumah korban.
Hal tersebut dijelaskan Ketua RT 18 Desa Kebon Danas Erin, dikatakannya sebelum pagi hari kabar pembunuhan tersebut sampai kepada pihak keluarga.
Sabtu malam Erin bersama warga lain tengah melakukan ronda keliling di wilayah RT 18.
Namun Erin dikejutkan dengan adanya burung gagak yang terus mengitari rumah korban.
"Malam tadi kan saya masih ronda bersama warga lain juga, kita ngopi diwarung dekat rumah korban kebetulan itu masih bibi nya korban, tapi kok aneh ada suara burung gagak nyaring dan terus mengitarj disekitaran kami," papar Erin ketika diwawancara Tribun di kediaman korban, Sabtu (16/1/2021).
Masih diterangkan Erin, warung tempat ia ngopi, rumah korban dan rumahnya berada dalam jarak berdekatan,
"Bisa dilihat sendiri ini masih satu blok di warung sama rumah korban, yang itu rumah saya hanya berjarak satu gang dan burung gagak itu muter terus di sekitar sini," pungkasnya.
Awalnya Erin bersama warga yang ikut ronda tak menaruh curiga perihal adanya burung gagak tersebut.
"Siapa yang percaya kabar burung, tapi memang semalam saya sendiri merasa aneh, padahal saya sudah pulang tapi masih terdengar, jadi merinding juga kan," kata Erin menyambung ucapannya terkait kabar burung.
"Bisa jadi kalau disimpulkan pas burung gagak tengah malam itu terbang korban sedang dalam kondisi menjemput ajal," sambungnya lagi.
Erin menjelaskan meski adanya keanehan perihal burung tersebut ia tidak berpikir negatif.
"Meski kita tau mitos kalau ada suara burung gagak atau apapun yang aneh dimalam hari kita tetap tidak percaya namun rasa ganjil pasti ada, tapi urusan ajal mah tetap kuasa Tuhan lah yah."
Erin menjelaskan pihak keluarga termasuk dirinya meminta agar pihak berwenang bisa segera mengungkap tersangka pembunuhan Dwi Farica Lestari.
"Tentu pihak keluarga termasuk saya meminta agar pelaku ditemukan dan dapat hukuman setimpal." tutup Eri.
Sosok Dwi Farica Lestari
Dwi Farica Lestari warga Dusun Karanganyar, RT 18 Desa Kebon Danas, Subang ternyata seorang janda muda beranak satu.
Korban Dwi Farica Lestari diketahui memiliki satu anak yang masih balita.
"Dia itu pernah nikah dulu sih pas awal keluar sekolah, dan punya anak satu, sekarang juga ada anaknya," kata Ketua RT 18 Desa Kebon Danas, Erin yang juga merupakan tetangga sekaligus saudara korban seperti dilansir tribunjabar.id
Selain itu, Erin juga memaparkan, jika korban merupakan sosok yang baik.
"Dia baik, sikapnya juga disenangi banyak orang, dia kan ramah orangnya, yang saya tahu dia tak pernah punya masalah dengan orang lain," tutur Erin.
KRONOLOGI Sebelumnya saat Penemuan Jenazah Dwi Farica Lestari (24) hingga Kesaksian rekan korban
Dianty (22), rekan korban mengatakan, sebelum kejadian ia sempat mendengar suara gaduh dari kamar korban sekitar pukul 01.20 Wita.
Kata Dianty, Dwi Farica Lestari sempat makan di kamarnya dan beberapa kali keluar masuk kamar. Kemudian, sambung Dianty, sekitar pukul 01.40 Wita, ia pun tertidur.
Namun, beberapa saat ia mendengar suara teriakan dan berisik suara kaki dari kamar Dwi Farica Lestari. Karena khawatir, ia pun kemudian menghubungi korban melalui pesan singkat WhatsApp. Tak hanya itu, Dianty pun menelepon namun tidak juga diangkat.
"Setelah saya chat dia, tapi ngak ada bales. Beberapa kali saya telepon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu, dikutip dari TribunBali.com.
Masih dikatakan Dianty, karena penasaran, ia pun kemudian meminta tolong petugas jaga homestay Apris Misak (25) untuk mengetuk kamar korban.
Saat mengetuk pintu kamar Dwi Farica Lestari, tidak ada jawaban. Kemudian, penjaga homestay mengecek kamar korban dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga dan betapa terkejutnya Apris Misal melihat korban sudah tewas tanpa busana dengan berlumuran darah.
"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," ujarnya.
Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, polisi memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di lokasi kejadian.
Hasilnya, dari rekaman tersebut, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.
Pria tersebut memakai helm warna hijau, bercelana pendek warna biru sambil membawa handphone.
Selain rekaman CCTV, dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan pisau lipat di kamar korban.
Diduga kuat, pisau tersebut digunakan terduga pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah di seputaran TKP," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya dikutip dari TribunBali.com.
Baca juga: Jadi Rival Dayana? Ini Sosok Sebenarnya Dani yang Buat Youtuber Fiki Naki Jatuh Hati, Asal Thailand
Baca juga: Peruntungan Shio Besok 16 Februari 2021, Shio Naga: Dihadapkan pada Peluang Hidup yang Tidak Biasa
Baca juga: Elektabilitas Risma Pepet Anies Baswedan di Bursa Pilgub DKI Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
Kata Danujaya, korban diduga korban pembunuhan. Sebab, di tubuhnya ditemukan dengan penuh luka.
"Kita menduga memang terjadi dugaan pembunuhan," kata Dewa ditemui di Polsek Denpasar Selatan (Densel), Sabtu sore.
Usai kejadian itu, polisi telah memeriksa lima orang saksi dan menggelar olah TKP.
"Kita masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi mudah-mudahan segera terungkap," ujarnya.
Namun, dari informasi yang beredar diduga Dwi Farica Lestari (23) diduga menerima orderan kencan melalui aplikasi MiChat.
"Diduga korban ada buka orderan kencan di MiChat karena foto-foto korban tanpa busana dengan pose-pose seksi di kolam renang," ungkap seorang petugas yang tidak mau disebutkan identitasnya tersebut.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologi Janda Muda Tewas Tanpa Busana di Kamar Homestay Denpasar, Rumah Korban Didatangi Gagak,