Otomotif

Isuzu Perkuat Layanan Purna Jual, Teknisi Siap Datangi Konsumen Lakukan Servis

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu memaksa industri melakukan pengalihan (shifting) jauh lebih cepat dari perkiraan orang.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Fifi Suryani
Istimewa
Layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) melakukan servis terhadap dua unit kendaraan konsumen di lokasi yang jauh dari keramaian. Layanan Teknisi langsung mendatangi konsumen ini akan ditingkatkan tahun ini. 

Selain BIB, pada tahun 2021 ini, Isuzu juga akan memperkuat jaringan bengkel mitra untuk mempersempit jarak jangkauan pelayanan agar konsumen mendapatkan pelayanan lebih cepat. Saat ini terdapat 45 bengkel mitra Isuzu yang tersebar di sejumlah tempat.

Demikian pula dengan toko suku cadang Isuzu yang terus ditingkatkan. Gerai suku cadang Isuzu saat ini tercatat sebanyak 2.403 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jumlah ini akan terus ditingkatkan, tujuannya agar konsumen dalam menjalankan bisnis kian mudah mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan jika mengalami kerusakan di perjalanan, terutama suku cadang fast moving. Dengan demikian, waktu tunggu bisa dipersingkat agar kegiatan bisnis mereka tidak terganggu.(cay)

Catat Kenaikan Pasar

BERDASARKAN data Gaikindo, realisasi penjualan otomotif pada tahun 2020 tercatat sebesar 578.306 unit dari target 600.000 unit. Jumlah tersebut turun 44,6 persen dibanding tahun 2019. Khusus segmen komersial untuk penjualan retail pada tahun 2020 lalu terjadi penurunan sebesar 37,8 persen.

Kendati demikian, Isuzu mencatat penurunan lebih kecil dari yang dibukukan sektor komersial yakni 29,5 persen. Bahkan, untuk produk Isuzu Traga malah mencatat kenaikan pangsa pasar dari 15,8 persen atau 6.151 unit di tahun 2019 menjadi 27,1 persen atau 6.660 unit di tahun 2020 atau mengalami pertumbuhan year to date sebesar 8,3 persen.

Pemerintah sendiri optimistis sektor manufaktur akan tumbuh positif tahun ini setelah sempat terpuruk di tahun 2020 sebagai dampak dari pembatasan aktivitas masyarakat untuk mengendalikan perluasan pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap sektor pendukungnya, terutama bisnis logistik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat pandemi Covid-19 tahun lalu, sektor industri menjadi penyumbang PDB terbesar, yaitu 19,86 Persen.

Industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,9 persen. Karena itu, Agus optimistis pertumbuhan industri manufaktur tahun ini akan kembali mencatat hasil positif. Indikasinya, seluruh subsektor manufaktur kembali bergariah.

"Kami memproyeksikan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen atau 3,95 persen. Optimisme tersebut sejalan dengan investasi di industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif pada 2020," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved