Sejarah Angpau yang Diberikan Saat Imlek, Ketahui Maknanya

Bahasa Hokkien menyebutnya angpau, Kantonis sebagai lai see (利市/是), Vietnam sebagai lì xì, dan Korea sebagai sae bae don (세뱃돈/歲拜돈).

Editor: Nurlailis
Angpao 

Sentuhan iblis Sui menyebabkan anak-anak tercemar.

Untuk melindungi anak-anaknya, orang tua akan terjaga sepanjang malam.

Sepasang suami istri memberikan koin untuk mainan pada anaknya.

Ketika si anak tidur, ia meletakkan koin di sebelah bantal.

Di tengah malam, ketika akan meraih si anak, iblis Sui takut karena melihat koin itu berkilau dalam kegelapan.

Keesokan harinya, pasangan itu membungkus koin dengan kertas merah untuk ditunjukkan pada tetangganya.

Sejarah

Tradisi uang keberuntungan dimulai pada Dinasti Han.

Daripada uang sungguhan, orang saat itu menggunakan koleksi kecil dalam bentuk koin untuk mengusir roh jahat.

Sekumpulan koin tersebut diikat dengan benang merah. Ungkapan dan simbol keberuntungan terukir di permukaan koin.

Seperti perdamaian dunia (tian xia tai ping), umur panjang dan kekayaan (qian qiu wan sui) dengan gambar naga dan burung phoenix.

Praktik itu kini beralih menjadi kertas merah dan uang dimasukkan ke dalam amplop merah.

Cara Memberi dan Menerima

Kamu bisa mendapatkan angpao saat melakukan kunjungan Tahun Baru (bai nian).

Biasanya anak dan cucu akan melakukan tiga kowtow kepada kakek nenek.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved