Gunung Sinabung Alami Erupsi Sejak Jumat, Guguran Awan Panas Mencapai 2.500 Meter

Asap bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
Gunung Sinabung di Sumatera Utara kembali mengalami erupsi Jumat sampai Sabtu (06/02/2021) 

TRIBUNJAMBI.COM - Gunung yang terletak di gugusan Bukit Barisan, wilayah Kabupaten Karo, itu masih terus menyemburkan awan panas. Kepala Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan, semburan abu gunung terlihat jelas karena cuaca cerah.

Gunung Sinabung di Sumatera Utara mengalami erupsi sejak Jumat, dan sampai Sabtu (06/02/2021) guguran awan panas mencapai 2.500 meter.

Asap bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.

Tutorial Hijab Pashmina, 9 Style Hijab Tutorial Kekinian ala Agil SWD

Cinta - Ramalan Zodiak Besok, Aquarius, Pasangan Sudah Terlalu Kesal dengan Sikapmu

VIDEO VIRAL TikTok Bikin Warganet Terharu dan Menangis, Kisah Kakek Nenek Ditonton Ratusan Ribu

"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 16-25 derajat celsius," kata Armen Putera, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu sore.

Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl), selama ini dalam Status Level III (Siaga). Armen Putera meminta warga dan petani di kawasan pertanian itu, agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Seperti dilaporkan Tribun Medan, Gunung Sinabung kembali mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan sejak Jumat. Gunung api tertinggi yang kembali aktif beberapa tahun terakhir, mengeluarkan awan panas guguran.

Informasi yang didapat dari Staff Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sucahyo Adi, peristiwa awan panas guguran ini mulai terjadi hari Juma sore.

Aktivitas guguran ini terlihat secara visual dari puncak gunung, meluncur kepulan abu berwarna kelabu pekat dengan dua jalur luncuran.

"Tadi terjadi awan panas guguran sekira pukul 14.16 WIB, dengan dua arah luncuran ke arah tenggara dan ke arah timur," ujar Sucahyo, saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat.

Menurut Sucahyo, aktivitas awan panas guguran kali ini abu meluncur ke arah tenggara sejauh 1.300 meter. Sedangkan jarak luncur pada Jumat sore, mengarah ke timur sejauh 1500 meter.

"Kubah lava masih terus tumbuh, dan untuk aktivitas kita catat masih terus tinggi dengan didominasi gempa guguran dan hembusan serta gempa hybrid," ungkapnya.

Pengamat Gunung Sinabung mencatat pertumbuhan kubah lava sampai saat ini volume kubah lava mencapai kurang lebih empat juta kubik.

Dengan hal ini, tentunya ancaman dari kubah lava yang terus tumbuh ini masih cukup tinggi. Seperti guguran yang semakin sering terjadi, hingga kemungkinan terburuk letusan yang membongkar bongkahan kubah lava tersebut.

Dengan kondisi ini, Sucahyo mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap bahaya yang terjadi dari Gunung Sinabung.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak memasuki zona merah yang telah ditentukan.

Sumber : Gunung Sinabung Sumatera Utara Meletus, Awan Panas

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved