Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Mempercayakan Kehidupan Kepada Tuhan
Bacaan ayat: Mazmur 37:5-8 (TB) - "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu
Mempercayakan Kehidupan Kepada Tuhan
Bacaan ayat: Mazmur 37:5-8 (TB) - "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Hidup adalah anugerah. Pernyataan ini membawa kita pada kesadaran bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan, adalah anugerah dari Tuhan.
Tuhan menganugerahkan kehidupan kepada kita untuk dinikmati dalam rasa syukur.
Setiap waktu kita sadar, bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita.
Fakta ini didukung dengan pernyataan dalam Alkitab bahwa Allah melihat yang dijadikan-Nya sungguh amat baik.
Sejak semula Allah menciptakan kehidupan, bertujuan untuk kebaikan dan kekekalan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus Mengajar dengan Penuh Kuasa
Oleh karena itu, karya penyelamatan Allah ditujukan untuk memulihkan segalanya sesuai maksud dan tujuannya semua, yaitu anugerah, kebaikan untuk segala-galanya.
Saat berhadapan dengan fakta, seseorang menjadi tertegun sejenak: jika demikian mengapa hidup saya penuh dengan persoalan dan derita?
Siapa yang bertanggungjawab terhadap kondisi ini?
Saya sudah berusaha semaksimal mungkin memenuhi apa yang menjadi maksud Allah, namun diluar dugaan, masih harus berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan.
Kondisi ini tidak bisa dihindari. Seseorang telah berjuang untuk hidup dalam kebenaran, namun masih menderita, atau dinilai tidak benar oleh sesama.
Menyandingkan kehidupannya dengan kehidupan sesama, terasa perbedaan drastis: orang lain terlihat baik-baik saja, padahal perilaku hidup mereka tidak baik.
Kejahatan dilakukan dengan leluasa, namun seakan tidak tersentuh oleh keadilan dan hukuman Tuhan.
Perilaku hidup benar seolah menjadi sia-sia, karena pada akhirnya semua tidak ada bedanya.
Dalam situasi tersebut, seseorang memerlukan pencerahan, agar tetap hidup benar, dan tujuan awal Allah terhadap kehidupan akan terpenuhi pada saatnya nanti.
Pemazmur mengajari kita untuk berserah kepada Allah. Sikap berserah bukan semata percaya, namun mempercayakan kehidupan kepada-Nya.
Sikap berserah berangkat dari pengenalan akan siapa sesungguhnya Allah bagi kehidupannya. Dia adalah penciptaan.
Dia berkuasa mutlak atas kehidupan. Dia yang berhak menilai kehidupan.
Berserah kepada Allah, berarti menyerahkan hak penilaian kepada Allah.
Dia yang berotoritas atas kehidupan. Pengenalan akan Allah ini diikuti dengan sikap hidup yang membangun relasi dengan Dia.
Pengenalan tidak cukup. Pengenalan akan membawa seseorang mengambil pilihan dan keputusan untuk berhubungan dengan Dia.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Berkarya Dalam Sejarah Manusia
Relasi ini akan membawa keyakinan kepada yang bersangkutan untuk yakin dan percaya bahwa Allah akan terus berkarya dalam kehidupannya.
Karya-Nya bukan hanya hal baik menurut penilaian manusia, namun baik dalam kaitannya dengan kehidupan yang lebih luas.
Tidak mudah untuk berserah dengan mempercayakan kehidupan kepada-Nya. Sikap berserah dapat dimulai dengan tindakan sederhana yaitu berdiam diri dalam pengharapan.
Sikap berdiam diri memungkinkan seseorang untuk hening sejenak untuk menemukan makna dalam setiap peristiwa yang terjadi.
Dalam diam, seseorang dapat mendengar bisikan lembut Allah secara pribadi dalam roh.
Relasi pribadi dalam penyembahan memungkinkan seseorang menemukan karya Allah yang dinyatakan dalam hidupnya. Melihat segala hal dari sudut pandang Allah.
Tidak iri dan marah atas keberhasilan orang lain. Mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga dapat fokus pada keinginan Allah atas hidupnya.
Proses itu dapat diawali dengan membuang rasa marah yang biasanya ditunggangi si jahat untuk membuat seseorang jatuh dalam dosa.
Tidak memilih untuk marah, berarti menghindarkan diri untuk disusupi si jahat yang membuat seseorang tersesat.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menemukan Tuhan yang Benar
Ketenangan, tanpa iri hati akan membawa seseorang dapat menemukan anugerah Tuhan dalam kehidupan, meskipun kehidupan tersebut penuh dengan penderitaan.
Mari kita terus belajar hidup berserah. Yakinlah, bahwa Tuhan selalu merancang yang baik bagi kita.
Jika seorang ayah yang jahat mampu memberikan roti kepada anak-anaknya, terlebih Tuhan yang baik: pasti memberikan yang terbaik bagi kita yang dengan penuh pengharpan memohon kepada-Nya.
Percayakan kehidupan kepada Tuhan, maka hidup akan selalu menjadi anugerah terbaik. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam