Berita Tanjab Timur
Pohon Pelindung Makin Hilang, Ancaman Ombak Menghantui Warga Desa Air Hitam Laut
Dampak abrasi di bibir pantai Desa Air Hitam laut menjadi bencana terbesar sejak tahun 90 an.
Pohon Pelindung Makin Hilang, Ancaman Ombak Menghantui Warga Desa Air Hitam Laut
Laporan wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Dampak abrasi di bibir pantai Desa Air Hitam laut menjadi bencana terbesar sejak tahun 90 an.
Menurut warga, hilangnya pepohonan pinggir pantai menjadi faktor penyebab utama.
Pascamusibah yang menimpa 7 bangunan rumah warga di Kuala Sungai Air Hitam Laut akibat abrasi, menimbulkan kekhawatiran warga.
Baca juga: BREAKING NEWS Kawanan Beruang Masuk ke Desa Talang Paruh, Kandang Ayam dirusak
Baca juga: Minuman untuk Mengatasi Asam Lambung - Teh Herbal, Air Kelapa, Air Putih
Baca juga: Nasib Buruk Abu Janda Datang Bertubi-tubi Gegara Sebut Agama Islam Begini, Kini PBNU Ikut Marah!
Sartika Dewi, warga yang telah puluhan tahun tinggal di Kuala Air Hitam mengatakan, sejak tahun 90 an baru kali ini air pasang disertai gelombang besar menghantam rumah warga kuala air hitam.
"Musibah ini terjadi akibat pohon pelindung (pohon nipah) sudah hilang akibat abrasi air laut. Dulu air pasang disertai gelombang bisa ditahan oleh pohon nipah di depan sana" ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Air Hitam Laut Abri Sandria, abrasi yang terjadi di Kuala Sungai sudah membahayakan pemukiman warga.
Pohon nipah yang menjadi benteng utama penghalang ombak mulai hilang akibat tidak mampu menahan terjangan ombak.
"Panjang abrasi sudah 200 meter menjorok ke daratan," ujarnya.
Pemerintah desa sudah mengusulkan ke balai agar segera ditindaklanjuti agar tidak mengancam pemukiman warga.
Baca juga: Meski Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Umbar Kemesraan, Pakar Ekspresi Sebut Adit Tak Terlihat Sayang
Baca juga: Sinopsis Mr. Queen Episode 15, Apakah Tubuh Ratu So Yong dengan Jiwa Bong Hwan Menyatu Selamanya?
Baca juga: VIDEO: Musisi Ariel Noah Jalani Suntik Vaksin Covid-19 Kedua, Alami Reaksi Tak Biasa
Tahun ini pihak balai sudah menganggarkan pembangunan turap lanjutan sepanjang 300 meter di garis Pantai Babussalam untuk menunjang event tahunan mandi safar, sedangkan turap untuk pemecah ombak masih sebatas usulan.

"Turap pemecah ombak di lokasi abrasi sedang kita usulkan," kata kades.
Warga berharap ada tindakan cepat dari dari pemerintah terkait kondisi tersebut. Mengingat jika tidak segera dilakukan penanganan dapat mengancam tempat tinggal masyarakat.
Desa Air Hitam Laut
Berita Tanjab Timur
Pohon pelindung
ombak
Tanjung Jabung Timur
abrasi
Tribunjambi.com
Siap-siap Guru Honorer di Tanjabtim Bisa Ikuti PPPK, Pendaftaran Dibuka Tahun Ini |
![]() |
---|
Pemkab Tanjabtim Terima Kucuran DAK Senilai Rp 207,38 Miliar, Ini Rincian Peruntukkannya |
![]() |
---|
Pembelajaran Tatap Muka di Tanjabtim Disetop, Kemenag Kecewa Lantaran Tak Diberi Surat Tembusan |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 di Tanjabtim Menggila, Disdik Tutup Pembelajaran Tatap Muka 14 Hari Kedepan |
![]() |
---|
April Mendatang Pemerintah Kabupaten Tanjabtim akan Buka Lelang Jabatan untuk Dua OPD Ini |
![]() |
---|