Lawan Covid 19
Sulit Membeli Penunjang Plasma Konvalesen, Dana Masuk ke OPD Masing-masing
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menanggapi masalah ketersediaan peralatan untuk pelengkap mesin pemroses plasma konvalesen.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menanggapi masalah ketersediaan peralatan untuk pelengkap mesin pemroses plasma konvalesen.
"Kalau ini kita lakukan misalnya, sebelum 2021, kita masih ada dana Covid-19 yang kita anggarkan. Dana Covid-19 itu bisa kita gunakan untuk beli PCR bisa, mau beli mesin untuk penunjang plasma konvalesen juga bisa, mau beli apapun bisa," ungkapnya, Senin (25/1).
Akan tetapi pada 2021 dananya ditiadakan. Masuknya ke OPD masing-masing pada dana tak terduga.
Jadi ia mengatakan akan kesulitan untuk membeli alat tersebut.
"Tapi kami rasa, pemerintah provinsi selaku koordinator harusnya mampu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan ini. Karena Labkesda masing-masing juga seperti itu," lanjutnya.
Katanya, kalau ditanya Pemkot Jambi siap untuk mengadakan alat ini, ia mengatakan bersedia. Tetapi alat tersebut akan disediakan untuk Labkesda Kota Jambi.
"Yang akan digunakan di rumah sakit yang ada di Kota Jambi ini," sebut Fasha.(cin)
Harapkan IDI Adakan Pelatihan
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meminta IDI Kota Jambi membuat suatu program pelatihan terkait plasma konvalesen bagi tenaga kesehatan termasuk PMI.
Pelatihan tersebut terkait bagaimana pengambilan plasma, dan siapa yang akan diambil, kriterianya, batasan waktu dan hal teknis lainnya.
"Mungkin yang pensiunnya yang sudah bertahun-tahun, satu tahun begitu apakah masih efektif. Atau yang barusan sembuh katakanlah sekian bulan, dan lain sebagainya," ucap Fasha, Senin (25/1).
Ketika ditanya kapan perkiraan dapat dilakukannya pelatihan, ia menjawab kapanpun akan dilaksanakan pelatihan, ia langsung akan memerintahkan para Nakes untuk mengikuti.
"Sebenarnya tidak ada kata terlambat, minimal kita akan memulai. Jangan sampai nanti ada anggota-anggota IDI mengatakan bahwa oh kami belum pernah mencoba ini, jangan ya," tuturnya.
Ia bahkan menyampaikan, pada kondisi seperti ini jangan sampai yang berprofesi seperti itu malah profesi lain yang belajar nantinya.
Fasha beranggapan, mantan Covid-19 atau disebut penyintas Covid-19 akan bersedia mendonorkan plasmanya.
"Selama IDI meminta mempercepat, saya akan siapkan besok pun untuk pelatihan tenaga kesehatannya nanti," sebutnya.
Kota Jambi PPPKM Level 1 Hingga 5 Desember 2022, Dinkes Siapkan Langkah Antisipasi Jelang Nataru |
![]() |
---|
Tidak Ditemukan Varian Covid-19 Baru di Jambi, Kadiskes Sebut Tidak Lebih Berbahaya dari Sebelumnya |
![]() |
---|
Protokol Covid-19 di Pemakaman Tak Ketat Lagi, Ketersediaan Tempat Tidur di Wisma Atlet Melimpah |
![]() |
---|
WHO: Indonesia Level 1, Jakarta Level 3 Wilayah dengan Transmisi Penyebaran Covid-19 Tertinggi |
![]() |
---|
Subvarian BA.2.75 Masuk Indonesia, Ditemukan di Bali dan Jakarta. Menkes Imbau Segera Booster |
![]() |
---|