Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Ketua IDI Kota Jambi, Plasma Konvalesen Diterapkan di Jambi? (3)
Plasma konvalesen untuk penyembuhan pasien Covid-19 terdengar menyegarkan.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Plasma konvalesen untuk penyembuhan pasien Covid-19 terdengar menyegarkan.
Tribunjambi.com berhasil mewawancarai dr M Ridwan, SpPD sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Abdul Manap Kota Jambi, dan Ketua IDI Kota Jambi.
Temanya yaitu terapi Plasma Konvalesen untuk Pengobatan Covid-19, Kota Jambi Bagaimana?
Berikut yang dapat kami ulas bersama dr M Ridwan, SpPD yang membahas membahas lanjutan dari wawancara sebelumnya, pengenalan plasma konvalesen dan penerapannya, Senin (25/01/ 2021):
Tribun Jambi: Sudah pernah kah terapi plasma ini diterapkan di Kota Jambi?
dr M Ridwan, SpPD: Sampai saat ini plasma konvalesen untuk Covid-19 belum ya. Tapi sudah dijajaki ini, beberapa waktu akhir ini kita sudah intens juga komunikasi-komunikasi.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Ketua IDI Kota Jambi, Plasma Konvalesen Tak Bisa Gantikan Peran Vaksin
Baca juga: Meski Digugat Anak Rp 3 M dan Diperlakukan Kasar, Koswara Buka Pintu Maaf : Sujudlah di Kaki Bapak
Baca juga: Spoiler One Piece 1002 - Pertarungan Luffy vs Kaido Kemampuan Haki Topi Jerami Bikin Kaget Supernova
Tribun Jambi: Komunikasi di kalangan IDI ya?
dr M Ridwan, SpPD: Iya, dengan dokter paru nya, dengan UPTD nya. Karena kan gimana-gimana kasus Jambi akhirnya meningkat juga.
Dahulu kita agak slow, karena memang kasusnya tidak terlalu banyak. Dan saat itu yang meninggal dalam keadaan yang berat-berat jarang juga.
Jadi kita saat itu cukup dengan terapi-terapi yang sudah ada. Cuma dengan kondisi sekarang, kita harus berpikir ke situ juga.

Tribun Jambi: Ketersediaan mesin bagaimana?
dr M Ridwan, SpPD: Kalau mesinnya Kota Jambi sudah ada di PMI ya. Karena ini produk darah ya, jadi yang mengolah memang Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI).
Kalau untuk donor Trombosit Apheresis sudah sering, itu mesinnya masih sama itu. Paling ada alat apanya yang harus disiapkan lagi.
Tribun Jambi: Berarti ada hal teknis yang perlu dipersiapkan lagi?
dr M Ridwan, SpPD: Iya, dan kalau kita mau ambil plasma dari pendonornya kita harus mempersiapkan lagi. Dan harus diukur juga, mengukur antibodinya.
Baca juga: Download Lagu MP3 Spesial DJ Bale Bale Iri Bilang Bos Viral TikTok, Video Lirik Lagu Versi Lil Zi
Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di BUMN Ini untuk Lulusan SMA hingga S1, Simak Syaratnya Disini
Baca juga: BREAKING NEWS Pejabat Eselon II Muarojambi Hasil Seleksi Jabatan, Siang Ini Bakal Dilantik
Tribun Jambi: Bagaimana kesiapan tenaga kesehatan di Kota Jambi, jika nanti diperlukan melakukan terapi plasma konvalesen?
dr M Ridwan, SpPD: Sebenarnya kalau dari Juknis ini mengatasi permasalahan Covid-19, plasma konvalesen sudah masuk.
Seperti yang saya sampaikan, sebenarnya ada beberapa pilihan terapi. Tapi ternyata dokternya memilih yang mana, sesuai dengan kondisi klinis pasien.
Jadi Covid-19 ini tidak sederhana ada virus, lalu kita matikan virus langsung sembuh.
Sedangkan plasma konvalesen ini antibodi untuk virusnya. Tapi dia tidak bisa mengatasi inflamasi. Proses radang di paru itu tidak bisa plasma konvalesen itu bantu dia.
Jadi teorinya, plasma itu diberikan pada saat virus baru masuk. Ketika virus baru masuk antibodi ada, dihantam virus, mati virusnya.

Jika diberikan ketika sudah saat berat yang berada pada pekan kedua. Namun pekan kedua virus sudah mulai berkurang, namun ada sisa yang sudah mulai menggerogoti atau merusak organ.
Jadi, dalam kondisi itu bukan tugas plasma konvalesen yang mengatasinya. Tapi ada obat-obat lain yang dibutuhkan. Butuh untuk pengobatan inflamasinya, radangnya.
Tribun Jambi: Berarti tidak bisa plasma konvalesen dijadikan 100 persen untuk pengobatan Covid-19?
dr M Ridwan, SpPD: Iya, tidak boleh. Karena fungsi masing-masing obat itu ada, masing-masing terapinya.
Untuk membunuh virusnya, mengurangi virus, untuk mengurangi pembekuan darahnya, mengurangi peradangan parunya.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)