Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Ketua IDI Kota Jambi, Mengenal Plasma Konvalesen Untuk Penyembuhan Covid-19 (1)

Terapi plasma konvalesen untuk penyembuhan pasien Covid-19 sudah mulai banyak digunakan.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
tribunjambi/Rara Khushshoh Azzahro
Tribunjambi.com berhasil mewawancarai dr M Ridwan, SpPD sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Abdul Manap Kota Jambi, dan Ketua IDI Kota Jambi. Wawancara Eksklusif Ketua IDI Kota Jambi, Mengenal Plasma Konvalesen Untuk Penyembuhan Covid-19 

Misalnya pasien-pasien demam berdarah butuh thrombosit 10 kantong. Kalau memang dari masing-masing pendonor berarti perlu 10 donor kan. Akan tetapi kalau dengan apheresis.

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (SHUTTERSTOCK/solarseven)

Tribun Jambi: Satu orang pentintas Covid-19 bisa didapat berapa banyak plasma konvalesen?

dr M Ridwan, SpPD: Kalau dari dosis yang kita berikan sekarang ya, itu bisa 200 CC. Itu biasanya satu donor ya satu kantong ya.

Tribun Jambi: Apakah satu orang pendonor bisa mendonorkan plasmanya lagi setelah satu kali mendonor?

dr M Ridwan, SpPD: Ketika mendonor ini ada syarat-syarat tertentu ya, apalagi hitungannya mendonor itu sekali tiga bulan. Sedangkan untuk mendonor ini kan antibodi nya harus tinggi.

Jadi nanti ketika diukur tidak cukup tinggi ya artinya plasmanya tidak begitu memberi manfaat untuk si pasien.

Seperti pertanyaan anda tadi, apakah setelah mendonor masih bisa mendonor lagi? Jawabannya kalau masih tinggi sih seharusnya bisa.

Baca juga: Terbongkar Niat Politisi Hanura Serang Aktivis Papua Lewat Konten Rasis, Nama Jokowi Ikut Disebut

Baca juga: Detik-detik Wakil Ketua DPRD Sulut Tabrak dan Seret Istri di Jalanan, Ketahuan Bawa Selingkuhan

Baca juga: Kerumunan Bintang TikTok dan Pandemi, Mari Sama-sama Menahan Diri

Tetapi secara teori antibodi penyintas Covid-19 ini kan makin lama semakin turun ya.

Kalau sudah enam bulan mungkin sudah habis, jadi kalau mau dijadikan ia pendonor lagi ya sudah tidak ada lagi antibodi yang bisa diberikan oleh penyintas Covid-19 ini.

Syaratnya yang jelas harus sehat, pernah menderita Covid-19, dianjurkan laki-laki, atau boleh perempuan tetapi yang belum hamil, dan masih panjang lagi.

Selanjutnya yang terakhir yang paling penting, itu harus diukur kadar antibodi dalam darahnya.

Jadi pakai titer satu per 160 itu, jadi pakai titer. Rendah dari itu ya tidak layak. Artinya tidak cukup antibodi dari penyintas untuk menyembuhkan pasien Covid-19 tadi.

Artinya tidak semua penyintas Covid-19 bisa diambil plasmanya sebagai plasma konvalesen.

Biasanya saat terinfeksi Covid-19 merupakan penderita berat akan, akan menghasilkan antibodi lebih tinggi setelahnya. Kalau penderita ringan akan menghasilkan antibodi lebih rendah.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved