Viral Natalius Pigai Disandingkan Gorila di Akun FB Relawan Jokowi, Gusma: Perhatikan Norma

Dalam postingan itu terlihat foto Natalius Pigai disandingkan dengan satwa gorila dan disertai caption percakapan.

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Natalius Pigai 

Jadi keduanya pasti dari Sinovac, bukan Pfizer atau lainnya. "Iya pasti," tegasnya.

Meski banyak pihak yang menantikan vaksin Covid-19 sebagai salah satu harapan keluar dari pandemi, namun tak sedikit masyarakat yang menolak.

Penolakan muncul dengan berbagai alasan, salah satunya karena beberapa daerah menerapkan denda bagi penolak vaksin

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai pun buka suara terkait pemerintah yang mengharuskan vaksinasi Covid-19.

Dilansir dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club (ILC), Minggu (17/1/2021), Pigai mengaku setuju untuk divaksin.

Namun, Pigai menyebut bahwa vaksinasi bukanlah menjadi kewajiban melainkan suatu hak bagi setiap warga negara.

Dalam kesempatan tersebut, Pigai juga mengaku tidak menolak untuk disuntikkan vaksin.

Ia juga menghargai langkah dari pemerintah yang hadir untuk melayani kesehatan masyarakat.

Namun dikatakan Pigai, kesiapannya untuk divaksin itu dengan catatan dilakukan pada antrian yang terakhir.

"Saya termasuk orang yang setuju divaksin, tapi jumlah penduduk Indonesia kan 276 juta orang, saya yang ke-276 juta," ujar Pigai.

"Saya antri setelah 275 juta yang divaksin, baru saya 276," jelasnya.

Baca juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini 26 Januari 2021, Bukti-bukti Pembunuh Roy Terungkap

Meski tidak menolak vaksinasi, Pigai menegaskan tidak setuju ketika pemerintah melakukannya dengan cara mewajibkan.

Pigai berharap soal mau atau tidaknya divaksin harus diserahkan kepada masing-masing warga yang bersangkutan.

"Itu hak dong, warga negara berhak menentukan karena saya leader dalam konteks ini memajukan soal HAM," kata dia.

"Artinya saya tidak menolak dan kita respek adanya keinginan baik pemerintah di dalam pelayanan kesehatan," imbuhnya.

Selain itu, Pigai meminta pemerintah benar-benar sungguh-sungguh dalam program vaksinasi tersebut.

"Tapi jangan salah langkah, jangan memaksa," harapnya.

Ketika ditanya vaksin yang diinginkan, Pigai mengatakan tidak ingin divaksin dengan vaksin yang diumumkan oleh pemerintah saat ini.

"Seandainya divaksin, Bung Pigai itu pilih vaksin yang mana?" tanya Karni Ilyas.

"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah, karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin itu di dalam pro dan kontra," terangnya menutup.

"Saya pergi cari saya bisa beli sendiri, mau 10 juta, 20 juta yang penting saya bisa hidup, tapi saya kasih vaksin itu ke dokter Indonesia karena kita juga ikuti nasionalisme," kata Pigai.

Tindak Pelaku Rasisme

Dalam waktu terakhir muncul pemberitaan adanya ujaran berbau rasisme yang dialamatkan Natalis Pigai melalui salah satu akun media sosial yang diduga milik seorang politisi sebuah parpol di Indonesia.

Ujaran tersebut juga tidak hanya dalam bentuk tulisan melainkan jugaadanya foto Natalis Pigai disandingkan dengan seekor binatang. Tindakan ujaran rasisme di media sosial tersebut mengundang respon dari banyak pihak.

Dewan Pakar Pemuda Katolik, Stefanus Gusma mengungkapkan kebebasan dalam mengemukakan pendapat di muka umum dijamin oleh Undang-Undang 1945 dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan juga merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Maka ada konsekuensi bahwa penggunaan kebebasan ini bukan sebebas-bebasnya melainkan kebebasan yang bertanggung jawab dimana pentingnya kita memperhatikan batas-batas penghargaan hak orang lain dan memperhatikan nilai, norma kesusilaan, hukum negara maupun adat istiadat.

“Ujaran rasisme yang ditujukan kepada Natalis Pigai tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun dan ini tidak menampakkan keadaban berpolitik terlebih diungkapkan di media sosial yang kemudian cepat tersebarluaskan dan sulit dikendalikan. Bagaimanapun ada yang dirugikan atas tindakan rasisme ini dan saya mendesak untuk dilaporkan ke pihak berwajib supaya dapat diusut tuntas. Jangan berikan ruang rasisme dalam kehidupan berpolitik kita ,” ujar Gusma.

Baca juga: Intelijen Indonesia Sergap Agen Rahasia Rusia di Restoran Jawa Tengah, Letkol Susdaryanto Ditangkap

Gusma yang juga sebagai Koordinator Bidang Sosial Politik Kemasyarakatan Komisi HAAK Keuskupan Agung Jakarta ini mengkhawatirkan jika ujaran rasisme ini tidak diusut tuntas dan dibiarkan maka akan semakin menggerus nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi yang mengedepankan persatuan dalam kebhinekaan dan akan lebih parah jika sudah menjadi rasisme yang sistemik.

Terkait dengan pemberitaan Natalis Pigai yang menyoroti vaksin Covid-19, Gusma memberikan pendapat bahwa itu semestinya dipahami sebagai sebuah kritik yang perlu untuk diperhatikan dan dikaji sehingga jika itu sebagai hal yang tidak tepat maka perlu diberikan counter opini yang mencerdaskan dan tentunya dapat menjadi pembelajaran berpolitik dan berdemokrasi secara arif dan bijaksana.

"Aparat hukum perlu mengambil tindakan tegas, untuk menindak pelaku rasis. Perlakuan terhadap Natalis Pigai merupakan perendahan martabat manusia, jauh dari nilai kasih dan kemanusiaan," pungkasnya.

Tanggapan Denny Siregar

Pegiat media sosial Denny Siregar mengaku tidak pernah setuju dengan rasisme, baik pelaku maupun mainan playing victimnya.

Hanya saja Denny Siregar mempertanyakan kenapa Natalius Pigai tidak melapor ke Divisi Humas Polri.

Hal tersebut seperti dilansir TRIBUN-TIMUR.COM melalui postingan Denny Siregar di akun Twitter @Dennysiregar7.

"Kenapa @NataliusPigai2 tidak lapor ke @DivHumas_Polri mslh rasisme ke dia ?

Krn dia menikmatinya sbg cara utk goreng isu itu di Papua

Saya tidak pernah setuju dgn rasisme, baik pelaku maupun mainan playing victimnya. Kalau Pigai ga pake jalur hukum, dia pasti punya agenda," tulis Denny Siregar, Senin (25/1/2021) 7.10 malam.

Sebelumnya Denny Siregar menuliskan jika Natalius Pigai merasa jadi korban rasisme, harusnya melapor ke Divisi Humas Polri. 

"Kalau merasa jadi korban rasisme, laporkan ke @DivHumas_Polri pasti diproses..

Lha kok lapornya ke Menhan Amerika ? (emoji)," tulis Denny Siregar, Senin (25/1/2021) 4.43 sore.

Cuitan tersebut disertai link artikel berita terkait Natalius Pigai "lapor' ke Menhan AS.

Lapor yang dimaksud adalah cuitan melalui akun Twitter @NataliusPigai2.

I am proud of you, mr @LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention,” tulis Natalius Pigai, 24/1/2021 pukul 10.43 pagi.

Baca juga: Kopassus Berkaki Dibela Jenderal Habis-habisan, Akhirnya Jadi Intelijen Misterius Operasi Khusus

(Aku bangga padamu, mr @LloydAustin orang kulit hitam Afrika-Amerika paling kuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida gerakan lambat. Kami butuh perhatian)

Diketahui, J Austin III atau Lloyd Austin resmi dikukuhkan oleh Senat Amerika Serikat (AS) sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) AS pada Jumat (22/1/2021).

Lloyd Austin menjadi pria kulit hitam pertama menjabat sebagai Menhan AS dan berkantor di Gedung Pentagon.

Cuitan Natalius Pigai disertai capture status Ambroncius Nababan.

Ambroncius Nababan menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila.

Lebih lanjut, Denny Siregar membandingkan kasus Natalius Pigai dengan Ahok.

"Dulu @basuki_btp diserang rasisme dahsyat dgn sebutan china, babi, sipit, kafir. Tapi dia hadapi sendiri dengan tidak bawa2 suku dan ras, apalagi daerah kelahiran..

@NataliusPigai2 itu cengeng ya?

Kocak juga dia ngadu2 ke Menhan AS. Mungkin dia merasa dirinya Snoop Dogg..," tulis Denny Siregar.

(TRIBUN-TIMUR.COM/ Sakinah Sudin)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Ngaku Tidak Setuju Rasisme, Denny Siregar: Kalau Pigai ga Pake Jalur Hukum, Dia Pasti Punya Agenda dan Natalius Pigai Viral Disandingkan dengan Gorila di FB Ambroncius Nababan Usai Tolak Vaksin, Siapa?

Baca juga: Viral Terekam! Istri Gelantungan di Kap Mobil Wakil Ketua DPRD Sulut, James: Nintau sapa itu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved