Berita Internasional

Perang Dahsyat di Laut China Selatan Cuma Menunggu Waktu, 12 Jet Tiongkok Muncul vs 3 Kapal Induk AS

Bisa dikatakan, Laut China Selatan kian hari kian bergejolak, seperti pada beberapa hari ini saat militer Tiongkok dan militer Amerika Serikat (AS)

Editor: Teguh Suprayitno
via Kontan
ILUSTRASI. Dua kapal perusak 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik yang terjadi di Laut China Selatan tiap harinya susah ditebak, kapan kira-kira perang atau gencatan senjata akan pecah di perairan sengketa itu.

Bisa dikatakan, Laut China Selatan kian hari kian bergejolak, seperti pada beberapa hari ini saat militer Tiongkok dan militer Amerika Serikat (AS) sama-sama kirimkan pasukan.

Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri China mengancam AS gegara militer Joe Biden kirimkan kapal induk beserta kapal penghancur ke Laut China Selatan.

Bahkan Beijing secara terang-terangan mengatakan AS telah melupakan perdamaian demi kepentingan pribadi.

Ketegangan kedua belah pihak ternyata tak mereda meski AS telah berganti kepemimpinan.

Ketegangan Hampir Berbuah Perang Samudera, Militer AS dan Tiongkok Gelar Latihan di Laut China Selatan Saling Berhadapan: Mereka Melihat Kami dan Sebaliknya
Ketegangan Hampir Berbuah Perang Samudera, Militer AS dan Tiongkok Gelar Latihan di Laut China Selatan Saling Berhadapan: Mereka Melihat Kami dan Sebaliknya (Petty Officer 3rd Class Keenan Daniels)

Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat ( AS) setelah kapal induk AS dikerahkan ke Laut China Selatan.

China menyebut AS terlalu sering mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan.

Dan itu, menurut Beijing, tidak bagus untuk perdamaian.

Baca juga: China-Taiwan Saling Serang, Militer AS Kirim Kapal Perang Masuk Laut China Selatan

Baca juga: Militer AS Bertahan di Laut China Selatan, Pejabat Beijing Geram sampai Beri Peringatan Ini

Baca juga: China Ketar-ketir Tahu Inggris Akan Kirim Kapal Induknya ke Laut China Selatan, Senjata Ini Ditakuti

"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

“Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuh Zhao.

Laut China Selatan merupakan perairan yang strategis dan telah lama menjadi fokus pertikaian antara Beijing dan Washington.

China seringkali mengungkapkan kemarahannya oleh aktivitas militer AS di perairan tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kapal induk USS Theodore Roosevelt dan didampingi oleh tiga kapal perang AS, memasuki Laut China Selatan pada Sabtu (23/1/2021).

Pengerahan kapal induk tersebut dilakukan pada hari yang sama ketika Taiwan melaporkan adanya pelanggaran oleh China.

Pengerahan kapal induk AS tersebut diumumkan hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS.

Joe Biden, Presiden Amerika
Joe Biden, Presiden Amerika (Reuters)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved