Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Keselamatan Untuk Semua Orang

Bacaan ayat: Yunus 3:10 (TB) - "Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menye

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Tidak bisa dihindari akan muncul sebutan terhadap yang lain: tidak seiman, kafir, dan lain-lain; telah menciptakan luka dalam sejarah peradaban manusia.

Luka tersebut menjadi warisan sejarah yang menciptakan pertentangan, permusuhan, peperangan, sampai pada titik upaya meniadakan yang lain.

Pemaknaan harafiah terhadap sebuah istilah, kesalahpahaman terhadap sebuah istilah yang pernah dipakai pada masanya, telah menciptakan berbagai kesalahpahaman lanjutan yang berimbas pada warisan asumsi, apriori dan klaim yang merugikan generasi berikutnya.

Belum lagi ketika masuk dalam pokok ajaran yang menjadi sumber utama pemahaman beriman, tidak bisa dihindari bahwa setiap ritual dan simbol mempunyai dasar pemikiran dan pemaknaan yang berbeda-beda.

Bisa terjadi, sebuah simbol yang sama dimaknai secara berbeda oleh dua pokok ajaran yang tidak sama.

Padahal sebuah ajaran berpengaruh besar pada terciptanya paradigma atau cara berfikir seseorang.

Dalam situasi ini sangat rentan terjadi kesalahpahaman yang mengarah kepada penghakiman.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus Datang Untuk Memulihkan Kehidupan

Yunus diutus ke Niniwe. Sebuah perintah dari Tuhan yang tidak biasa.

Yunus diminta oleh Tuhan untuk memperingatkan Niniwe bahwa mereka telah berdosa dan Tuhan merencanakan penghukuman: empat puluh hari lagi Niniwe akan ditunggang balikan oleh Tuhan.

Persoalan muncul, karena Yunus adalah orang Israel dan Niniwe adalah ibukota Asyur yang bermusuhan dengan Israel.

Sebuah pilihan yang wajar ketika Yunus melarikan diri ke Tarsis.

Rasa nasionalis Yunus mengajak berfikir logis bahwa dengan dihancurkannya Niniwe, bukankah akan berkurang musuh Israel?

Sebagai seorang berasal dari Israel Utara (setelah Israel pecah menjadi dua kerajaan: Israel Utara dan Israel Selatan), tentu Yunus telah terbiasa terdidik dalam pemahaman bahwa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan.

Bangsa utama yang mengatasi bangsa-bangsa lain disekitarnya. Bangsa lain adalah musuh yang bisa ditaklukkan.

Sudah sewajarnya jika Tuhan melindungi umat pilihan-Nya dari para musuh yang mengancam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved