UMKM Jambi

Bonsai Kelapa Makin Diminati, di Kota Jambi Harganya Bisa Sampai Jutaan

Penghobi bonsai kelapa di Kota Jambi akhir-akhir ini makin banyak peminatnya. Selain unik, tanaman satu ini juga memiliki nilai jual yang baik.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
Yon Rinaldi
Bonsai kelapa milik Reno 

TRIBUNJAMBI COM, JAMBI - Penghobi bonsai kelapa di Kota Jambi akhir-akhir ini makin banyak peminatnya. Selain unik, tanaman satu ini juga memiliki nilai jual yang baik.

Bonsai yang bisa dibuat dari berbagai jenis kelapa seperti kelapa gading, kelapa Wulung dan kelapa hijau ini, semakin unik dan pendek juga semakin mahal nilai jualnya.

Peluang bisnis ini dimanfaatkan dengan baik oleh Reno, berbekal pengetahuan tentang budidaya tanaman dan ketelatenan, Reno mulai memasarkan koleksi bonsainya di sosmed maupun outlet tempat dia berjualan yang beralamat di Jalan Adam malik Beringin Jambi, lebih tepatnya di dekat SPBU beringin.

Bonsai kelapa milik Reno
Bonsai kelapa milik Reno (Yon Rinaldi)

Reno mengatakan sebenarnya dia tidak menjual koleksi bonsainya, namun jika ada yang suka dan minat untuk membeli, kenapa tidak dijual.

"Selama harganya cocok, silakan beli," ujarnya kepada Tribunjambi.com Senin ( 18/1/2021).

Uniknya koleksi bonsai Reno ini bisa dikatakan sangat artistik. Dia tidak hanya menampilkan keindahan dan keunikan bonsai tapi juga dipadu padankan dengan tanaman lain dan penggunaan media tempat yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu kesatuan yang sangat menarik.

Tak jarang, agar bonsainya terlihat lebih indah dibuatkan miniatur rumah serta ditata sedemikian rupa sehingga membentuk panorama pedesaan yang sangat indah.

Selain itu, dia juga terkadang menggunakan tanaman lumut untuk memberikan  kesan lebih alamiah, di setiap bonsai koleksinya.

Makanya tak jarang, koleksi bonsai milik Reno bisa di tawar sampai jutaan rupiah, walaupun ada juga yang dia lepas di harga ratusan ribu. Tergantung dari jenis dan bentuk bonsainya lagi.

Keindahan tempat atau pot bonsai yang dia hadirkan, semuanya terbuat dari barang bekas yang dia olah sedemikian rupa.

Ban, ember, galon, styrofoam bahkan kain bekas pun sering dia gunakan sebagai tempat bonsai koleksinya.

Reno sendiri memang terkenal pandai mengolah barang bekas menjadi barang dengan nilai ekonomi tinggi.

Tak jarang dia sering mendapatkan pesanan untuk mengolah limbah ban, menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan seperti kursi dan pot bunga.

Namun sekarang dia lebih fokus mengembangkan bisnis bonsai dan kedai kerupuk miliknya.

Reno mengatakan mengurus bonsai sebenarnya gampang gampang susah dibutuhkan  ketelatenan dan kesabaran.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved