La Nyala Mattalitti Sentil Prabowo Subianto Gara-gara Kapal China, Ada Penyusupan di Selat Sunda!

La Nyala Mattalitti menyesalkan adanya kapal China 'menyusup' hingga ke peraiaran Indonesia, tepatnya di Selat Sunda.

Editor: Sulistiono
net/tribunnews/istimewa
Ketua DPD RI La Nyala Mattalitti - La Nyala Mattalitti menyesalkan adanya kapal China 'menyusup' hingga ke peraiaran Indonesia, tepatnya di Selat Sunda. 

Pada Pilpres 2014 lalu, La Nyalla salah satu pilar utama pendukung Prabowo-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla.

Bahkan mantan Ketum PSSI itu mengaku sebagai salah satu otak penyebar tabloid Obor Rakyat yang dulu viral di 2014.

"Saya sudah minta maaf ke Pak Jokowi, bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang sebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura," kata La Nyalla mantan eks kader Gerindra di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018

Namun Pilpres 2019, La Nyalla berpisah dari Prabowo dan menjadi pendukung Jokow-Maruf Amin.

Bahkan dalam satu pernyataan resmi, La Nyalla mengaku telah dimintai uang sebesar Rp40 miliar oleh Prabowo Subianto.

La Nyalla mengatakan Ketua umum Partai Gerindra itu meminta dana kepada dirinya terkait pencalonan sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan kepala daerah 2018. “Saya tidak punya bukti. Namun saya berani sumpah pocong,” ujar La Nyalla.

Menurut La Nyalla, Prabowo menyuruhnya memberikan uang itu sebelum tanggal 20 Desember 2017 agar bisa direkomendasikan. La Nyalla mengatakan, dirinya sudah menyiapkan dana sebesar Rp300 miliar.

Namun menurut dia, uang itu hanya akan ia berikan setelah dirinya resmi didaftarkan ke KPU Jawa Timur. La Nyalla mengatakan Prabowo menolak permintaanya.

Dalam kasus ini, La Nyalla dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Berkali-kali dipanggil, berkali-kali pula dia mangkir. Pada akhirnya, La Nyalla mengklarifikasi bahwa uang Rp40 miliar yang diminta Prabowo bukan mahar melainkan uang dana saksi.

Profil La Nyalla Mattalitti

Siapa La Nyalla Mahmud Matalitti?

Dilansir dari wikipedia, La Nyalla Mattalitti lahir di Jakarta, 10 Mei 1959.

Ia adalah administrator sepak bola Indonesia yang menjabat sebagai ketua umum PSSI-KPSI periode 2012 hingga 2016.

Dia terpilih pada tanggal 18 Maret 2012, menggantikan Djohar Arifin Husin melalui kongres luar biasa yang diprakarsai oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, namun setelah KPSI melebur dengan PSSI dia diangkat menjadi Wakil Ketua PSSI menggantikan Farid Rahman Periode 2013 - 2015.

Pria yang berdarah Bugis yang besar dan menghabiskan waktunya di Surabaya ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu pengusaha dan tokoh populer di Jawa Timur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved