Berita Nasional
Gegara Istrinya, Syekh Ali Jaber Rela Tak Pegang HP Selama 2 Tahun, Inilah Sosok Istri Sang Ulama
Pasalnya, Syekh Ali Jaber dikenal sebagai ulama yang kerap memberikan ceramah yang menyejukan.
Lebih dari itu istri kedua yang bernama Deva Arief Rachman juga bukan orang sembarangan. Ia merupakan putri dari sosok tokoh pendidikan nasional
Jarang tersorot kamera, ini fakta menarik istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber, ternyata bukan sosok sembarangan.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber menikah pertama dengan Umi Nadia, perempuan Indonesia asal Lombok, NTB.
Dari pernikahan ini Syekh Ali Jaber memiliki seorang anak bernama Hasan.
Pada 2017, Syekh Ali Jaber juga menikahi Deva Rachman, putri Prof Arief Rachman yang juga mantan None Jakarta.
Prof Arief Rachman adalah tokoh pendidikan yang lahir di Malang, 19 Juni 1942 dari pasangan HR Abdoellah Rachman dan R Siti Koersilah.
Prof Arief Rachman menikah dengan Haryati Suwardi dan dikarunia tiga anak yakni Laila Alia Arief Rachman, Rahadi Arief Rachman dan Deva Arief Rachman.
Wanita kelahiran Jakarta, 6 Desember 1976 ini dinikahi Syekh Ali Jaber.
Prof Arief Rachman sendiri selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional,
Prof Arief Rachman pernah mengajar dan menjadi kepala sekolah SMA Labschool , Rawamangun , Jakarta.
Selain itu ia juga pernah menjadi dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dan sekarang diangkat menjadi guru besar di Universitas Negeri Jakarta.
Baca juga: Sinopsis True Beauty Episode 11: Seo Jun Mencari Tahu Masa Lalu Ju Kyung
Baca juga: Sembunyi Dibalik Selimut, Pasangan Ini Ketakutan saat Petugas Menggerebeknya, Bukan Suami dan Istri
Pada tahun 2000 Arief Rachman sempat aktif sebagai pembawa acara program agama Islam Hikmah Fajar di RCTI.
Guru besar tersebut sudah tidak mengajar lagi, namun masih aktif di dunia pendidikan.
Ia dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia, dan sempat ditanya pendapatnya ketika Presiden Amerika Serikat George Walker Bush berkunjung ke Indonesia pada tanggal 20 November 2006.
Ia yang dulunya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).