Sudah Selamat dari Gempa, Gita Sutriani Malah Tertimpa Reruntuhan Karena Ambil HP yang Tertinggal

Sudah Selamat dari Gempa, Gita Sutriani Malah Tertimpa Reruntuhan Karena Ambil HP yang Tertinggal hingga akhirnya meninggal dunia.

Editor: Rohmayana
KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO
Tim SAR mengevakuasi korban bencana gempa di Sulbar. 

TRIBUNJAMBI.COM, MAMUJU --Gita Sutriani menjadi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Utara.

Kisah ironi menimpa korban gempa bernama Gita Sutriani. Ia adalah salah satu korban gempa di Mamuju.

Gita merupakan warga Kabupaten Pinrang, yang kini menetap di Mamuju setelah menikah dengan Sertu Suardi sekitar satu tahun lalu.

Gita Sutriani sempat menghubungi bapaknya saat terjadi gempa pertama yang berpusat di Majene, Kamis, (14/01/2021) siang. 

Baca juga: Istri Prajurit TNI AD Ini Bernasib Tragis Setelah Gempa Guncang Mamuju, Gara-gara HP Ketinggalan

Baca juga: Heboh Video Anak Teriak-teriak Minta Tolong, Terjebak dalam Rumahnya yang Runtuh Akibat Gempa Mamuju

Diketahui saat itu, Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. 

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang,  bapak gempa di Mamuju.  Jadi saya bilang hati-hati nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno saat ditemui di rumah duka, Jumat, (15/01/2021).

Sutrisno pada saat diwawancara dengan awak media, Jumat, (15/01/2021). Sutrisno adalah ayah Gita Sutriani korban gempa Mamuju.
Sutrisno pada saat diwawancara dengan awak media, Jumat, (15/01/2021). Sutrisno adalah ayah Gita Sutriani korban gempa Mamuju. (RIBUN-TIMUR.COM/NINING)

Gita meyakinkan bapaknya, kalau ia baik-baik saja. 

Baca juga: Khawatir Gempa Susulan, Ratusan Warga Majene Tinggalkan Kampung, Masih Bertahan di Tenda Pengungsian

"Dia bilang, tidak apa-apa ji bapak. Tapi, saya punya rusun retak-retak mi," kata Sutrisno menirukan ucapan Gita.  

Sutrisno pun menyarankan anaknya untuk keluar dari Rusun. 

Diketahui, Ia juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story Whatsapp dan Facebooknya.

Dalam story WA dan FB-nya, gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Dunia Gempa Majene Melonjak Jadi 27 Orang, Rata-rata Tertimpa Bangunan

Rambutnya terikat dan memakai aksesori bandana.

Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.

Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."

Dari story tersebut,  Gita berada di lorong Rusun sedang menunggu karena khawatir gempa susulan.  

Gita kemudian menelpon mamanya untuk menginformasikan kondisi terkininya, kamis, (14/01/2021) sekitar pukul 24.00 WIB. 

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Dunia Gempa Majene Melonjak Jadi 27 Orang, Rata-rata Tertimpa Bangunan

"Tengah malam, sekitaran jam 12 malam. Dia bilang, Mama, mau ma masuk di dalam Rusun.  Masuk semuami orang, mau ma saya juga masuk tidur," ucap Sutrisno.  

Pada saat gempa susulan terjadi, Gita dan suaminya menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun, Jumat, (15/01/2021) dini hari.  

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk.  Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang. 

Dari informasi yang dikumpulkan Tribunpinrang.com, Gita dulunya perawat di Rumah Sakit TK IV dr Sumantri, Parepare, Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Gempa Bumi di Majene, Ratusan Rumah Warga Malunda Rata dengan Tanah, Warga Mengungsi ke Bukit

Setelah menikah dengan Sertu Suardi, ia berhenti dan mengikuti suaminya yang bertugas di Mamuju.  

Diketahui, pernikahan Gita dan Sertu Suardi yang seorang TNI sudah berjalan satu tahun.  

Jumlah Korban Tewas

Hingga Jumat (15/1/2021) malam korban gempa bumi di Sulawesi Barat tercatat menjadi sebanyak 42 orang.

Nah proses evakuasi dua orang korban meninggal dunia diantaranya dibutuhkan hingga waktu dua jam.

Basarnas dan Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang terperangkap reruntuhan bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat.

Baca juga: Gempa Hari Ini M 6,2 Guncang Sulawesi Barat, BMKG Catat 28 Kali Guncangan Terjadi

Pada pukul 19.18 waktu setempat, Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi dua korban.

"Basarnas Palu bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap dua korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Jalan Abdul Wahab Kabupaten Mamuju," kata Kabag Humas Basarnas Yusuf Latief, Jumat, (15/1/2021).

Kondisi dampak gempa bumi magnitudo 6.2 di Kabupaten Mamuju, Sulbar. BMKG meminta warga Majene, Sulawesi Barat untuk tetap tenang meski ada potensi gempa susulan yang lebih kuat. ((TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

Banyaknya reruntuhan menyebabkan proses evakuasi memakwan waktu.

Setelah kurang lebih dua jam tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban dalam keadaan meninggal yakni atas nama Suranto dan Nurfaidah pada pukuk 19.18 WITA.

Proses evakuasi dilakukan di bawah guyuran hujan dan terbatasnya pencahayaan.

Baca juga: Update Gempa Sulawesi Barat 34 Orang Meninggal Dunia, Guncang Gempa 6,2

"Keduanya dibawa ambulance menuju RS Bhayangkara Mamuju untuk proses selanjutnya," katanya.

Sebelumnya Korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo yang menggunacang Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pada pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 42 orang.

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (15/1/2021).

Baca juga: Begini Nasib Jenderal Senior di Polri Setelah Jokowi Pilih Komjen Listyo, Komjen Gatot Buka Suara

Selain itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan kategori rusak berat

Juga RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju mengalami kerusakan.

"Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," katanya.

Raditya mengatakan terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif memberikan pelayanan kedaruratan di Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," tuturnya.

Baca juga: Gelapkan Motor Gadaian, Buruh Kelapa Sawit di Kota Jambi Ini Diringkus Tim Macan Polsek Kotabaru

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar menurut Raditya masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

"Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal," katanya.

Baca juga: Gempa Bumi di Mamuju 8 Warga Tewas Tertimpa Bangunan, Basarnas Kerahkan Tim SAR dari Berbagai Daerah

Doni dan Risma ke Mamuju

Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka.

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Dunia Gempa Majene Melonjak Jadi 27 Orang, Rata-rata Tertimpa Bangunan

Antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed

Kuga 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Gita Meninggal Akibat Gempa di Sulbar, Sempat Selamat Namun Kembali Ambil HP dalam Rumah,  Penulis: Nining Angraeni
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved