Gunung Semeru Mengeluarkan Guguran Awan Panas, Warga Mulai Mengungsi

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) awan guguran panas meluncur hingga sejauh 4,5 kilometer dan mengarah ke Besuk

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
istimewa
Gunung Semeru meletus. (istimewa) 

TRIBUNJAMBI.COM - Peningkatan aktivitas Gunung Semeru tersebut pun membuat geger warga sekitar.

Gunung Semeru kembali mengeluarkan guguran awan panas.

Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 16.30 WIB.

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) awan guguran panas meluncur hingga sejauh 4,5 kilometer dan mengarah ke Besuk Kobokan.

"Iya benar terjadi awan panas guguran amak 22 mm durasi 4287 detik, jarak luncur 4.5 kilometer arah Besuk Kobokan," kata Mukdas Sofyan, petugas PVMBG, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Cinta - Ramalan Zodiak Besok Minggu, Aries Dapat Berbagi Kejujuran dan Ketulusan dengan Pasangan

Baca juga: KEMANA Ibu Negara Lama Tak Dampingi Jokowi? Begini Penjelasan Istana Mengenai Keberadaan Iriana

Baca juga: Abu Janda Sebut Anies Baswedan Bisa Diproses Hukum Bila Raffi Ahmad & Ahok Dianggap Langgar Prokes

Lebih lanjut, katanya, pada pukul 17:24-18:35 WIB Gunung Semeru masih mengeluarkan guguran awan panas.

"Setelah dicermati jarak lajunya hampir sama yaitu 4 kilometer," katanya kepada TribunJatim.com.

Sementara itu, pantauan terkini di Desa Supiturang, kawasan lereng yang hanya berjarak 6 kilometer dari Gunung Semeru guguran lava masih terjadi hingga sekarang.

Meski demikian, hujan abu tidak terjadi meski Semeru baru saja mengeluarkan guguran awan panas.

"Kalau di sini enggak ada hujan abu, mungkin yang kena dampak Desa Sumbersari dan Pasrujambe," kata Abdul Hanan warga Siputurang.

Menurut kesaksiannya, sebelum Semeru mengeluarkan guguran awan panas sempat mengeluarkan letusan.

"Iya tapi letusan kecil 1 kali," jelasnya kepada TribunJatim.com.

Sementara itu, kata dia, terkini saat warga sudah banyak yang mengungsi ke dataran lebih tinggi.

Sebab dikhawatirkan Gunung Semeru meletus kembali.

"Ya jaga-jaga karena rumahnya sangat dekat dengan Gunung," katanya.

Statusnya masih waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada'.

Hal tersebut menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur sejauh kurang lebih 4 kilometer dan disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan, Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB.

Adapun penetapan status gunungapi tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," jelas PVMBG dalam keterangan resmi.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman gempa APG pada hari ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 4.287 detik.

Dalam hal ini, PVMBG juga memastikan bahwa potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Sebagaimana informasi sebelumnya, bahwa saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum 4 km ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Selain itu, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Dalam status Level II (Waspada) masyarakat/ pengunjung/ wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Selain itu, masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Sumber : Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Desa Supiturang Lumajang Pilih Mengungsi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved