Sriwijaya Air Jatuh
UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim Gabungan Kumpulkan Jasad di 239 Kantong Saat Ini
Hal ini menyusul kinerja tim gabungan yang berhasil mengevakuasi bagian jasad korban dalam 98 kantong jenazah pada Kamis (14/1/2021).
Satu antara lain analisis menyebut pergantian kecepatan Sriwijaya Air di kala jatuh menggapai 50 knot per detik. Padahal, satu knot per detik itu sama dengan 1.852 kilometer.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, berkata perihal tersebut bukanlah benar. “Mobil balap saja tidak secepat itu,” ucap Soerjanto, Rabu( 13/ 1/ 2021), dilansir Tribunnews dari Kompas. com.
Sebab itu, Soerjanto memohon supaya keluarga korban Sriwijaya Air serta warga tidak gampang yakin pada analisis serta spekulasi yang tersebar.
Soerjanto berkata, informasi sesungguhnya menimpa Sriwijaya Air SJ- 182 yang jatuh masih belum divalidasi.
Dia menegaskan, apa yang berkaitan dengan musibah Sriwijaya Air pada minggu lalu bakal diberitahu setelah hasil pemeriksaan kotak hitam atau black box keluar.
Baca juga: Lagi Tanding, Live Streaming Thailand Open 2021 Sekarang, Ahsan/Hendra Main, Jonatan Christie Nanti
Baca juga: Prabowo Kecolongan, Kapal Laut China Mendadak Terdeteksi di Selat Sunda, Komisi I: Mencurigakan
Baca juga: Faktor ini yang Membuat Jokowi Pilih Komjen Listyo Sigit Prabowo Sebagai Calon Kapolri
Ia menyebut, data yang beredar harus divalidasi terlebih dahulu dengan cara mengetahui sumber dan fakta yang terjadi.
"KNKT hanya memberikan pernyataan berdasarkan hasil pemeriksaan black box,” ungkapnya.
Melansir Kompas. com, Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, mengemukakan tim akan membuat laporan perinci seusai proses investigasi betul- betul berakhir dilakoni.
Dia mengatakan, laporan dini investigasi dirilis dalam waktu 30 hari.
Walaupun begitu, dalam 30 hari itu, belum tercantum analisis KNKT.
Alasannya, perlu waktu lebih lama buat mengenali pemicu Sriwijaya Air jatuh.
“Butuh waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya dimana atau pemeliharannya bagaimana,” katanya.
Tim gabungan telah menemukan kotakn hitam atau black box berupa flight data recorder (FDR) Sriwijaya Air.
Pancarian CVR
Pada hari keenam pencarian, Direktur Operasi Basarnas Brigjen Tentara Nasional Indonesia (TNI) Rasman, menyebut timnya akan mengoptimalkan pencarian cockpit voice recorder( CVR).