Berita Internasional
SALING Berebut Jadi Militer Terbaik Dunia, China Lakukan Ini Untuk Rebut Posisi Militer AS di Pucuk
Untuk personel militer, China unggul dengan tentara aktif sebanyak 2.183.000, sedangkan AS dengan personel militer aktif 1.400.000.
TRIBUNJAMBI.COM - Negeri Paman Sam. selalu jadi acuan pembanding kekuatan militer dunia hingga saat ini.
Seperti yang diketahui, AS menempati peringkat pertama kekuatan militer dunia, menurut Global Firepower 2020.
Sementara militer China ada di peringkat ke-3 paling kuat di dunia.
Untuk personel militer, China unggul dengan tentara aktif sebanyak 2.183.000, sedangkan AS dengan personel militer aktif 1.400.000.
Meski untuk tentara cadangan, AS lebih banyak dengan 860.000 personel, sedangkan tentara cadangan China sejumlah 510.000.
Baca juga: DAFTAR PRESIDEN Amerika Kena Impeachment, Presiden Donald Trump Dinilai Rusak Demokrasi
Baca juga: Selain Donald Trump, Berikut Presiden Amerika yang Memboikot Pelantikan Presiden Penerus Mereka
Baca juga: Barack Obama Sebut Penyerbuan Capitol Hill Adalah Aib Besar Bagi Bangsa Amerika
Di sektor darat, dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan.
Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tanknya berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.
Sementara senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.
Beralih ke sektor udara, AS jauh meninggalkan China dengan total persenjataan sebanyak 13.264 unit, di mana yang paling banyak adalah helikopter berjumlah 5.768.
China hanya memiliki 3.210 total persenjataan udara, dengan helikopter sebanyak 911 unit.
Lainnya, AS memiliki 2.085 pesawat tempur, 715 pesawat serangan khusus, 945 angkutan, 742 misil khusus, 967 pesawat serang helos, dan 2.643 pelatih.

Sedangkan China memiliki 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 misil khusus, 281 pesawat serang helos, dan 314 pelatih.
Total kekuatan militernya masih kalah dari musuhnya, China tampaknya terus mengejar ketertinggalan.
Bukan hanya di sektor laut, China juga dikabarkan tengah meningkatkan kualitas armada angkatan udaranya.
Negara yang terlibat ketegangan dengan AS itu ingin memodifikasi mesin pada jet tempur siluman J-20.