Sriwijaya Air Jatuh

Isi Black Box Kotak Hitam Pesawat Bisa Mengungkap Penyebab Kecelakaan, Ada 2 Bagian

Apa isi black box atau kotak hitam? Black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu ditemukan.

Editor: Duanto AS
Capture Video Kompas TV
Black Box 

Data tersebut tersimpan dalam FDR, dan membantu penyelidik mencatat berbagai fungsi operasi pesawat, seperti detail waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah pesawat.

Adapun, rekaman dalam CVR mampu merekam percakapan pilot dan kopilot selama 2 jam.

Perekam suara kokpit berfungsi untuk menentukan waktu kejadian, karena berisi informasi seperti komunikasi antara awak, pengawas darat, dan pesawat lain.

6. Letaknya di ekor pesawat

Setiap pesawat, baik yang digunakan untuk kepentingan komersial, bisnis, militer, dan kepentingan lainnya, wajib memasang black box.

Umumnya, letak black box biasanya ada di bagian ekor pesawat.

Mengapa di bagian ekor?

Jika terjadi kecelakaan, diharapkan mencegah kerusakan black box.

Akan tetapi, ada black box yang letaknya di bagian tengah atau bagian belakang dekat roda pesawat.

Posisi tersebut tergantung dari konstruksi dan rangka pesawat.

Baca juga: Belum Terbayar Rindu Arneta Untuk Suaminya, Dia dan 3 Anaknya Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

7. Mengirim sinyal hingga 30 hari

Jika terjadi suatu kecelakaan, black box memiliki sistem sinyal darurat berupa sinyal "ping".

Sinyal tersebut berfungsi sebagai pendeteksi lokasi keberadaan black box.
Sinyal akan dikirim setiap satu detik sekali secara otomatis selama 30 hari. Sinyal itu juga bergantung pada kapasitas baterai sebuah black box.

Para ahli memperhitungkan waktu sinyal paling optimal adalah 6-10 hari sampai baterai melemah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Black Box, Berwarna Oranye hingga Bisa Mengirim Sinyal Darurat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved