UMKM Jambi

UMKM Adzkiya Produksi Minuman dari Nira Aren, Rasanya Tak Kalah dengan Softdrink Ternama

Beralamat di Jalan Julius Usman No 1 Telanaipura Jambi, lebih tepatnya di belakang BLK.

Tribunjambi/Yon
Minuman Nira Aren produksi Adzkiya 

Tribunjambi.com yang tidak biasa ngopi, disuguhkan kopi dengan seduhan dari legen 40 persen ini saat wawancara, padahal saat itu belum makan.

Uniknya kopi yang di seduhan dengan legen 40 persen ini ramah di lambung, dan rasanya juga lebih nikmat. Wajar saja jika banyak coffee shops menggunakan gula aren sebagai pemanisnya.

Legan 40 persen ini dijual dengan harga Rp 25 ribu per liter

Sedangkan madu aren banyak digunakan, sebagai teman makan roti, ada juga yang menggunakannya sebagai pemanis pengganti gula.

Madu aren ini sebenarnya aren yang dikentalkan, masyarakat umum menyebutnya dengan istilah gula aren cair.

Madun aren ini di jual dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.

Nah buat Tribunners yang penasaran bisa menghubungi No Whatsapp 0811 7405 353. Khusus untuk yang ingin menjadi seller akan mendapatkan harga yang lebih murah lagi.

Banyaknya permintaan konsumen untuk produk dari UMKM Adzkiya membuat Eko kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.

Permintaan pasar yang besar tidak didukung dengan ketersediaan bahan baku aren yang memadai.

Eko mengatakan 50 liter aren produksinya tersebut diambil dari enam pohon aren yang ada di kebunya.

Petani sawit ini berencana akan mengganti pohon sawitnya saat ini dengan pohon aren yang dianggapnya lebih produktif dan menguntungkan.

Eko menceritakan hanya dengan enam pohon aren dia bisa menghasilkan Rp 500 ribu per hari itu artinya Rp 15 juta dalam sebulan.

Sedangkan satu hektar sawit miliknya yang ditanami 120 pohon sawit hanya bisa menghasilkan Rp 4 juta per bulan dengan harga sawit Rp 2.000 perkilo. Itu belum termasuk biaya pemupukan dan perawatan.

Menurutnya harga nira aren sendiri lebih kompetitif yaitu mencapai Rp 10 ribu per liter di pengepul.

Tapi pria yang pernah berkecimpung jadi kontraktor ini tidak mau begitu saja menjual niranya ke pengepul dia lebih memilih untuk memproduksi nira aren menjadi minuman yang kekinian, sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved