Sriwijaya Air Hilang Kontak
Detik-detik Sriwijaya Air Hilang dari Radar, Menara Pengawas Sebut SJ182 Menyimpang ke Barat Laut
Menhub menyebutkan kontak terakhir pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan menara pengawas, terjadi pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 Wib.
Menurut dia, posisi jatuhnya pesawat diduga 1,5-2 mil dari Pulau Laki dan Pulau Lancang, atau sekitar 3 mil dari Tanjung Kait.
Berdasarkan informasi yang diterima, kedalaman perairan di sekitar pulau tersebut adalah 20-23 meter.
"Jadi kedalaman di sana 20-23 meter, belum tahu pasti di mana posisinya," tuturnya.
Bambang mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah serpihan dalam proses pencarian.
Serpihan akan diteliti lebih lanjut untuk membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 tersebut.
"Peralatan yang ditemukan termasuk di tim gabungan kita menjadikan barang bukti apakah bagian pesawat atau bukan," paparnya.
Baca juga: Tiga Pemuda Nekat Seberangi Sungai Batang Limun yang Deras, Satu Hilang dan Satunya Syok
Baca juga: Anak Ayu Ting Ting Kebingungan Saat Isi Nama Ayah Di Pelajaran Sekolah : Bun, Ini Isi Siapa ya Bun?
Baca juga: Akibat Banjir Satu Warga Hanyut dan Satu Mobil Tenggelam di Lokasi yang Berdekatan di Sarolangun
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan terdapat 50 penumpang dan 12 kru dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182, yang diduga jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
"Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi."
"Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan dengan lancar," bebernya.
Pihaknya, menurut Budi, telah melapor kepada Presiden mengenai peristiwa hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak tersebut.
Presiden memberi arahan agar proses pencarian dilakukan semaksimal mungkin.
"Pada pukul 17.30, Bapak Presiden memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian," cetusnya.
Sejumlah armada dikerahkan untuk mencari pesawat yang diduga di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu tersebut.
Mulai dari Kapal milik Basarnas, Bakamla, maupun dari TNI AL.
"Kapal-kapal tersebut sudah di TKP."