Petani ini Temukan Ribuan kepeng Cina Saat Mencangkul di Sawah

Setelah dihitung ada 1.997 koin kuno dan beratnya sekira 6 kilogram Selanjutnya untuk rantainya sendiri, setelah ditimbang beratnya 1,5 kg dan panja

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
istimewa
Ribuan koin kuno ditemukan petani Pekalongan yang sedang mencangkul. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ribuan keping koin kuno itu ditemukan di area persawahan blok krampingan Seorang petani di Dusun Leles, Desa Windurojo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Petani bernama Dahri Rahmanto (60) menemukan ribuan koin kuno itu saat sedang mencangkul di sawah miliknya.

"Saya menemukan koin kuno itu pada hari Kamis (24/12/2020) sekira pukul 12.00 WIB di sawah. Koin kuno itu ditemukan saat mencangkul lahan. Tiba-tiba, saya mencangkul benda seperti kendi. Setelah dilihat ada ribuan koin kuno didalam kendi tersebut," kata Dahri saat ditemui Tribunjateng.com, Kamis (7/1/2021) sore.

Baca juga: Deretan Zodiak yang Paling Mudah Beradaptasi dengan Lingkungan Sekitar

Baca juga: Manisnya Bisnis Emas Sepuhan, Satu Bulan Mampu Meraup Rp 30 Juta

Baca juga: Ini yang Menyebabkan Rizieq Shihab Hampir Pingsan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya

Kemudian, ia mencoba mengangkat kendi tersebut.

Tapi, setelah diangkat kendi itu pecah.

"Selain koin kuno, juga ditemukan rantai berwarna hijau dan bokor," imbuhnya.

Melihat barang-barang itu, ia langsung membawa barang tersebut ke rumah.

"Saya kendi diangkat pecah, sehingga semua koin kuno dan pecahan nomor dimasukin karung dan dibawa pulang rumah," ujarnya.

Setelah dihitung ada 1.997 koin kuno dan beratnya sekira 6 kilogram.

Selanjutnya untuk rantainya sendiri, setelah ditimbang beratnya 1,5 kg dan panjang 144 cm.

"Di koin kuno itu juga ditemukan tulisan huruf Cina dan untuk Bakir sendiri beratnya 1,8 kg," katanya.

Dahri mengungkapkan, penemuan koin kuno ini baru pertama kali di Kabupaten Pekalongan.

"Temuan benda ini dilaporkan ke perangkat desa, lalu ke Pemkab Pekalongan, dan Balai Pelestarian Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah," ungkapnya.

Sementara itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyimpulkan ribuan koin kuno tersebut diperkirakan beredar sekitar abad 13-14 Masehi.

"Koin dari hasil temuan warga Desa Windurojo ini biasa dikenal sebagai kepeng cina. Kepeng Cina merupakan mata uang yang dijadikan untuk alat transaksi pada abad 13-14 Masehi," kata Pamong budaya ahli muda BPCB Jawa Tengah, Muhammad Junawan kepada Tribunjateng.com, Kamis (7/1/2021) sore.

Baca juga: Kisah Gong Kuno Peninggalan Sunan Kalijaga di Kampung Utan Malang Bogor

Junawan menuturkan, dari hasil kajian sementara dengan menggunakan alat XRF (X-Ray Fluorescence) benda tersebut berbahan perunggu.

"Untuk yang wadah, secara pasti belum diketahui kegunaannya. Tapi, kami menduga wadah itu digunakan untuk menyimpan benda-benda penting dalam keperluan setiap harinya. Karena pada masa itu ada semacam budaya menyimpan benda-benda berharga," katanya.

"Kami juga belum berani menyimpulkan kegunaan rantai kuno itu. Kemungkinan untuk rantai lampu minyak," lanjut dia.

Ia mengungkapkan, semua benda-benda itu dari hasil keterangan yang menemukan dari area persawahan.

"Keterangan pak Dahri, waktu mencangkul di sawah semua benda itu ditemukan di dalam wadah itu," ungkapnya.

Koin serupa bisa ditemukan baik di daerah pesisir maupun dataran tinggi.

Menurutnya, tidak ada lokasi khusus persebarannya.

"Selama ini yang kami jumpai memang sporadis. Sepertinya, selama di tempat itu dahulu pernah ada permukiman, maka ada mata uang," ujarnya.

Junawan mengatakan, penemuan benda serupa pernah terjadi di wilayah Jawa Tengah.

Di antaranya, Rembang, Klaten, dan Boyolali.

Kemudian, langkah yang diambil BPCB Provinsi Jateng yaitu akan membawa sampel benda-benda itu untuk pengkajian dan penelitian lebih lanjut.

"Kami sudah berkoordinasi dan meminta izin kepada penemu, membawa beberapa sempel untuk dilakukan penelitian lebih lanjut," katanya.

Sumber : Seorang Petani Temukan Ribuan Keping Koin Kuno Seberat 6 Kg di Pekalongan, Ini Penjelasan BPCB

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved