Investasi 2021
Jenis Investasi Menguntungkan Tahun 2021, Obligasi dan Emas Tipe Ini Peluang
Jenis investasi menguntungkan tahun 2021 apa? Tidak sedikit investor yang mengalihkan investasinya ke jenis investasi yang lebih aman
Dollar Cost Averaging (DCA) dalam investasi dipahami sebagai strategi cicilan rutin setiap bulannya dalam jumlah yang sama. Seperti halnya menabung secara konvensional, investasi dicicil dengan nominal sesuai kemampuan rutin setiap bulan.
Strategi DCA ini bisa mencegah investor melakukan investasi berlebihan pada "waktu yang salah" di harga yang tinggi.
Seperti umum diketahui, kalau tidak hati-hati, tak jarang investor justru terjebak pada harga yang tinggi saat membeli disebabkan ketidaktahuannya dan lebih banyak karena keputusan emosional.
4. Pilih Sektor Saham yang potensial
Sektor Saham yang Potensial Seiring dengan proses pemulihan ekonomi yang diprediksi akan tumbuh +4,37 persen, maka sektor siklikal seperti perbankan, otomotif, industri dasar hingga komoditas bisa menjadi pilihan investasi pada 2021.
“Sektor-sektor ini pada masa pandemi terdampak negatif dan saat ini sudah mulai terlihat proses pemulihan secara bertahap dan tahun depan pemulihan di sektor-sektor tersebut diprediksi akan lebih baik lagi. Oleh sebab itu, sektor-sektor inilah yang bisa dipilih untuk investasi saham,” tambah dia.
Jenis Investasi yang Paling Menarik
Jelang tahun 2021, sejumlah investor mulai menyiapkan portofolio investasinya. Infovesta Utama dalam laporan mingguannya telah memberikan beberapa faktor yang perlu diperhatikan investor dalam menyambut tahun 2021.
Baca juga: Spoiler One Piece Chapter 1001 Mulai Beredar, Kaido Sedikit Berdarah, Zoro Tebas Big Mom?
Melansir kontan.co.id, setelah terpuruk pada tahun ini, banyak kalangan memperkirakan tahun depan akan menjadi tahunnya investasi saham. Sejumlah berita positif pun membuat pasar saham lebih atraktif jelang akhir tahun ini.
Head Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, dalam dua bulan terakhir, vaksin Covid-19 terus menunjukkan perkembangan positif seperti lolos uji klinis, didistribusikan, bahkan sudah mulai ada vaksinasi di beberapa negara.
Hal tersebut pada akhirnya meningkatkan optimisme investor menyambut tahun depan, dengan risk appetite yang kembali naik. Alhasil, saham pun dinilai jadi pilihan investasi utama.
Reza optimistis, tahun depan akan menjadi tahunnya instrumen saham. Namun, hal tersebut tergantung pada efektivitas vaksin Covid-19. Jika ternyata efektif, pada akhirnya akan meredam kekhawatiran sekaligus mempercepat gerak pemulihan ekonomi, khususnya pada sektor pariwisata.
Apalagi, tahun depan suku bunga acuan masih akan tetap berada dalam tren rendah. Bahkan, Bank Indonesia (BI) dinilai masih punya ruang untuk kembali memangkas suku bunga acuan seiring angka inflasi yang rendah. Belum lagi peluang Foreign Direct Investment (FDI) yang semakin deras seiring implementasi Omnibus Law.
“Jika pemulihan ekonomi akan bergerak cepat, tentunya instrumen saham akan jadi yang paling menarik sehingga tahun depan bisa jadi tahunnya saham. Kami di HPAM memperkirakan IHSG akan naik ke level 6.700 - 7.000 sehingga upside dari saham akan di kisaran 12%-16% pada 2021,” kata Reza kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Obligasi
Sementara untuk obligasi yang telah mencatatkan kinerja apik pada tahun disebut masih akan punya peluang yang menarik pada tahun 2021.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula meyakini, kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif di pasar global dan domestik untuk mendukung proses pemulihan ekonomi.