Berita Batanghari
Damkar Batanghari Catat 24 Kasus Kebakaran Sepanjang 2020, Rumah Warga Paling Banyak Terbakar
Sejak Januari hingga Desember 2020. Dari jumlah itu, mayoritas musibah kebakaran melanda bangunan rumah penduduk.
Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Sepanjang 2020, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Batanghari menangani 24 kasus kebakaran di Batanghari.
Sejak Januari hingga Desember 2020. Dari jumlah itu, mayoritas musibah kebakaran melanda bangunan rumah penduduk.
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Dinas Damkar Batanghari, Amir Hamzah mengatakan jumlah kerugian material mencapai Rp 2,4 miliar.
Baca juga: Cara Membersihkan Debu pada Daun Tanaman Hias, Beda Varietas Beda Perlakuan
"Kalau dibandingkan pada tahun lalu, jauh terjadi penurunan. Pada 2019 insiden kebakaran mencapai 200 kejadian, sedangkan tahun ini hanya 24 kejadian kebakaran," kata Amir Hamzah, Rabu (6/1/2021).
Lebih lanjut, Amir mengungkapkan tahun lalu lebih banyak kasus karhutla, sedangkan 2020 hampir tidak ada.
"Korban jiwa sendiri Allhamdullilah tidak ada untuk tahun ini, namun dari catatan kita ada satu orang yang alami cidera," kata Amir.
Baca juga: Seluruh Pegawai Kejari Tanjabbar Mendadak Dirapid Test, Ini Hasilnya
"Rata-rata penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik," tambahnya.
Kejadian paling sering dikatakan Amir, ditemukan wilayah Kecamatan Muara Bulian, penyebabnya luasan wilayah dan jumlah penduduk lebih banyak dan padat.
"Muara Bulian ada 6, Bajubang dan Muara Tembesi masing-masing 4 kejadian dan Kecamatan Pemayung ada 3 insiden kebakaran," ungkapnya.
Baca juga: Ternyata Kadis PMD Tebo Sudah Beberapa Kali Tegur Kades Pulau Panjang Terkait Dana Desa
Kemudian, atas catatan kasus kebakaran di batanghari sepanjang 2020, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat berhati-hati kalau sedang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
”Perhatikan kompor, jangan lupa dimatikan dan listrik jangan biarkan dalam keadaan hidup," pungkasnya.
