Timor Leste Jadi Sorotan Soal Penanganan Covid, Skenario Guterres Ini Terbongkar

Timor Leste diakui dunia lebih hebat dari Indonesia, meski Presiden Joko Widodo telah mati-matian melawan. Ternyata ini yang dilakukan Guterres.

Editor: Teguh Suprayitno
Grid.ID
Ilustrasi Timor Leste 

Timor Leste Lebih Hebat Meski Jokowi Sudah Mati-matian Melawan, Skenario Guterres Ini Terbongkar

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak negara di dunia terpuruk akibat 'serangan' pandemi Covid-19 yang sulit diatasi.

Ekonomi Indonesia juga merosot dan jatuh pada jurang resesi meski Presiden Jokowi telah mati-matian melawan dampak pandemi.  

Saat ini, kasus Covid-19 di dunia semakin menanjak di tiap negara, bahkan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris telah menyebar ke 13 negara.

Namun, ada satu negara kecil yang justru mampu menangani pandemi ini dengan baik, yakni Timor Leste.

Bahkan saat ini, kehebatan Timor Leste diakui dunia di dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Nyawa 2 WNI Terancam, Ada di Kapal Tangker Korsel yang Ditahan Militer Iran, Begini Kondisinya Kini

Baca juga: Pengakuan Mantan Menhan AS Ini Buat Ketar-ketir, Biden Bisa Bahaya Jika Trump Melakukannya

Sebab, sejak virus corona mewabah di Indonesia, tidak ada satupun pasien virus corona atau Covid-19 meninggal dunia di Timor Leste.

Lalu, apa strategi Timor Leste dalam menghadapi wabah Covid-19 sampai-sampai kini Timor Leste diakui dunia?

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020, virus corona menginfeksi 81 juta orang di seluruh dunia dan merenggut kehidupan 1,7 jiwa.

Seluruh dunia tengah menghadapi jumlah kasus Covid-19 yang terus menanjak dan jumlah kematian akibat virus corona yang terus bertambah.

Namun, cerita mengenai pandemi virus corona sedikit berbeda di Timor Leste, negara dengan fasilitas kesehatan yang minim dan pendapatan perkapita yang rendah.

Menurut John Hopkins University dan Google, total kasus Covid-19 di negara kecil itu hanya tercatat 41 kasus dengan nol kematian hingga Senin (28/12/2020).

Keberhasilan Timor Leste yang berhasil mengendalikan Covid-19 di negara itu disanjung oleh banyak pihak.

Dilansir dari East Asia Forum, penanggulangan Covid-19 di Timor Leste sangat serius dan mengesampingkan perdebatan politik yang menyeruak.

Pada Maret, semua partai politik sepakat meminta Presiden Timor Leste Fransisco Guterres umumkan keadaan darurat.

Guterres juga diminta untuk menangguhkan beberapa hak politik dan jaminan konstitusional.

Tindakan keras itu dianggap perlu untuk melakukan tindakan pengurungan pertama dan mencegah virus corona memasuki negara itu.

Dilansir dari Al Jazera, Direktur Eksekutif Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, memuji keberhasilan Timor Leste mengendalikan Covid-19.

Keberhasilan tersebut dinilai menggembirakan, pasalnya Timor Leste hingga saat ini masih sangat bergantung pada dukungan berbasis PBB dan LSM.

Negara dengan populasi 1,2 juta jiwa dinilai sangat tegas dalam menekan penyebaran virus corona.

Peneliti di LSM Lao Hamutuk berbasis di ibu kota Dili, Mariano Ferreira akui Pemerintah Timor Leste sangat cepat memberlakukan keadaan darurat sejak kasus pertama muncul pada 21 Maret.

Francisco Guterres alias Lu Olo Presiden Timor Leste.
Francisco Guterres alias Lu Olo Presiden Timor Leste. (ISTIMEWA)

“Semua kegiatan publik dan swasta, serta layanan pemerintah ditutup, bahkan pengumpulan massa tidak diperbolehkan"

"Jadi kami merasa benar-benar darurat dan semua orang kembali ke kampung halaman (dari Dili) dan tinggal di sana,” kata Ferreira kepada Al Jazeera.

Fereira, yang memantau lembaga pemerintahan di Timor Leste selama 12 tahun mengatakan pemerintah juga menutup sekolah.

Pemerintah Timor Leste juga memperpanjang keadaan hingga 2 Januari 2021.

Perbatasan masih ditutup untuk sebagian besar orang asing kecuali penduduk asli.

Selain itu, penerbangan internasional juga ditangguhkan kecuali untuk urusan pemerintahan dan kemanusiaan.

Mereka diperbolehkan masuk Timor Leste wajib dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.

Selain pemerintah Timor Leste, rakyat juga ikut berperan dalam mengendalikan penyebarab virus corona.

Sejumlah warga secara sukarela menyediakan rumah mereka kepada pemerintah sebagai tempat karantina untuk ribuan orang.

Warga juga mengawasi mereka yang memasuki Timor Leste melalui jalur darat dari Indonesia.

ILUSTRASI varian baru virus corona. Media Jerman Die Welt melaporkan, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris telah muncul di Jerman sejak November 2020 (Senin, 28/12/2020).
ILUSTRASI varian baru virus corona. Media Jerman Die Welt melaporkan, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris telah muncul di Jerman sejak November 2020 (Senin, 28/12/2020). (The Scotsman)

Perbatasan dibuka sepekan sekali untuk warga yang ingin kembali ke rumah.

Sekretaris Jenderal Palang Merah Timor Leste (CVTL), Anacleto Bento Ferreira akui pemerintah Timor Leste juga semeakin memperketat kontrol di perbatasan.

“Pemerintah juga memperketat pengawasan di wilayah perbatasan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari Indonesia,” kata Bento Ferreira.

Dia menambahkan, kontrol perbatasan yang ketat dan karantina negara telah memberikan waktu berharga untuk memperkuat sistem kesehatannya.

Layanan Kesehatan

Layanan kesehatan Timor Leste juga sedikit demi sedikit diubah.

Pada awal pandemi merebak, Timor Leste tidak memiliki fasilitas pengujian Covid-19.

Sehingga, sampel pengujin dikirim ke Australia dan hasilnya beru diterima sekitar dua hingga empat hari kerja kemudian.

Namun sekarang, Timor Leste dapat melakukan tes Covid-19 di dalam negeri.

Pemerintah Timor Leste juga telah menyusun strategi pengujian dan menerapkan pengawasan aktif.

Pada Senin, negara tersebut telah mengetes 16.400 orang.

Meski jumlah pengetesan dianggap lebih sedikit dibandingkan negara tetangganya, para ahli berpendapat Timor Leste tidak menutupi kasus Covid-19 di negaranya.

Salah satu akedemisi dari New South Wales University, Augustine Asante, menuturkan Timor Leste memang tak mengalami lonjakan jumlah pasien.

Pihaknya juga tidak melihat peningkatan kematian yang tidak normal.

Terlepas semakin meningkatnya perawatan kesehatan di Timor Leste, negara tersebut masih menghadapi permasalahan kesehatan lain.

“Jumlah Unit Perawatan Intensif (ICU) di seluruh negeri terbatas. Lebih penting lagi, keahlian klinis yang terbatas untuk menangani pasien yang sakit kritis menggunakan ventilator,” kata kantor WHO di Dili.

Asante mengatakan, Timor Leste juga masih melaporlkan tingkat tuberkulosis tertinggi di dunia, sekitar 500 kasus per 100.000 orang.

“Selain itu, terdapat malnutrisi kronis, tingkat merokok yang tinggi, dan kualitas layanan kesehatan yang buruk"

"yang semuanya mempersulit upaya pemerintah untuk mengendalikan tuberkulosis dan meningkatkan hasil kesehatan secara umum,” katanya kepada Al Jazeera.

Artikel ini telah tayang di Grid.hot.id dengan judul Negara Lain Terseok-seok Akibat Corona, Timor Leste Justru Diakui Dunia Berkat Kehebatannya Tangani Covid-19, Ternyata Begini Strategi Khusus Bumi Lorosae Hadapi Pandemi

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved