Setelah Diadopsi, Bocah Perempuan Dianiaya Orang Tua Angkat Sampai Meninggal, Organ Tubuhnya Rusak
Seorang bocah perempuan berusia 16 bulan atau hampir 1,5 tahun bernama Jeong In-yang tewas diduga karena dianiaya orang tua angkatnya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Orang tua angkat ini bukannya melindungi anaknya tapi malah menyiksa anak angkatnya hingga tewas.
Seorang bocah perempuan berusia 16 bulan atau hampir 1,5 tahun bernama Jeong In-yang tewas diduga karena dianiaya orang tua angkatnya.
Tewasnya bocah bernama Jeong In-yang itu memancing simpati sekaligus kemarahan tak hanya warga Korea Selatan, tapi juga warganet sedunia yang mengetahui kasus tersebut melalui media sosial.
Jeong diduga mengalami penganiayaan berat.
Hastag Rest in Peace yang terkait dengan pemberitaan meninggalnya Jeong In-yang menjadi trending topic di twitter, Minggu (3/1) malam hingga Senin (4/1/2021) dini hari WIB.
Pada 13 Oktober 2020 Jeong dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tubuhnya berlumurah darah karena pankreasnya diamputasi dan sejumlah organ tubuhnya rusak.
Sekujur tubuhnya penuh luka lebam.
Kedua tangan dan kakinya juga mengalami luka-luka dan patah tulang.
Pakar forensik yang mengautopsi jasad Jeong saat itu tak mampu menyembunyikan kemarahannya dan bertanya bagaimana mungkin bocah sekecil itu menanggung derita begitu besar setiap hari dalam hidupnya.
Menurut orang tua angkatnya, Jeong mengalami kecelakaan terjatuh saat bermain di atas sofa.
Polisi yang menggelar penyelidikan menyimpulkan bahwa kedua orang tua angkat itu sempat menelantarkan Jeong dengan meninggalkannya sendirian di rumah atau di mobil saat mereka bepergian.
Bulan Juni 2020 mereka sempat diperingatkan karena tindak kekerasan kepada anak.
Pada bagian lain, guru dan tenaga pengasuh di pusat penitipan anak juga sempat melaporkan ke polisi sampai tiga kali soal kekerasan yang dialami Jeong sejak Mei 2020.
Namun tidak ada tindakan lebih lanjut terhadap orang tua angkat Jeong.
Kepolisian Yangcheon di Seoul yang menangani kasus tersebut lalu mendapat kritikan tajam dari masyarakat.