Mengkritik Pemerintah dan Partai Komunis China, Jack Ma Dikabarkan Hilang, Berikut Fakta-faktanya
Jack Ma menghilang dari pandangan publik sejak mengkritik pemerintah dan Partai Komunis China pimpinan Presiden China Xi Jinping.
TRIBUNJAMBI.COM - Kabarnya miliarder dunia dan pendiri Alibaba, Jack Ma, hilang misterius.
Hilangnya Jack Ma pun viral di Twitter dan membuat netizen mulai khawatir.
Jack Ma menghilang dari pandangan publik sejak mengkritik pemerintah dan Partai Komunis China pimpinan Presiden China Xi Jinping.
Berikut fakta-fakta kabar menghilangnya Jack Ma seperti dirangkum Tribunnews.com, Senin (4/1/2021) :
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Gelora Asmara - Derby Romero
Baca juga: PUPR: Kemacetan Pintu Air, Diduga Penyebab Banjir di Kota Jambi
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Tuhan Tolong - Derby Romero
Absen di acara reality show
Absennya Jack Ma dimulai saat dirinya tidak hadir di babak final program reality show-nya, Africa's Business Heroes, di mana dia menjadi juri.
Tak hanya menghilang, foto-fotonya juga dihapus dari situs web acara tersebut, lapor media Inggris The Telegraph.
Dilansir dari News 18 pada Senin (4/1/2021), Jack Ma termasuk orang yang vokal mengkritik Pemerintah China.
Financial Times memberitakan, absennya Ma dari final yang dihelat November terjadi setelah dia berbicara dalam sebuah forum di Shanghai, 24 Oktober 2020.
“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya.
“Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," tambahnya.
Kritik pemerintah dan bank di China
Saat itu, Jack Ma mengritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai, karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.
Sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip dari KompasTekno, Senin (16/11/2020).
Pria berusia 56 tahun itu juga menyerukan reformasi sistem yang menurutnya telah menghambat inovasi bisnis. Dia menyamakan peraturan perbankan global dengan "klub orang tua".