Intel Polisi Nongkrong di Empang Ngajak Patungan Beli Lele Warga Tak Menduga

Kerja-kerja intelijen kepolisian harus senyap supaya penyamaran tak terbongkar, seperti yang dilakukan saat penangkapan teroris beberapa waktu

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Rohmayana
Ilustrasi kisah intel nongkrong di empang. 

Tersangka pertama adalah PW yang merupakan amir atau pimpinan organisasi tersebut.

PW ditangkap di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6/2019).

A diketahui menjadi satu dari lima terduga teroris yang dicokok polisi selama akhir pekan kemarin.

Dia merupakan satu di antara orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.

Rojiun, Ketua RT tempat terduga teroris berinisial A ditangkap.

Nyamar Jadi Tukang Bakso

Tukang bakso yang lewat itu ternyata intelijen andalan polisi.

Warga sekitar tak ada yang menyangka, dia merupakan polisi yang menyamar.

Penyamaran yang alami, membuat orang tertipu dan tak menyangka.

Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.

Kisah intelijen andalan ini menyentuh hati.

Baca juga: Tukang Cilok Jual Rp 2000 Tak Dimasukan Plastik, Ternyata Intel Kepolisian

Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.

Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.

Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.

Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved