Misteri Intelijen Kopassus Bekerja Senyap, Masuk Jantung Pertahanan Musuh, 'Teman' Sendiri Tertipu
Anggota intelijen pasukan elite TNI masuk ke jantung pertahanan musuh seorang diri. Sersan Badri, nama samaran, melakukan dengan kesababaran tinggi
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah membayangkan bagaimana intel Komando Pasukan Khusus bergerak?
Saking rapinya penyamaran intelijen Kopassus, Sersan Badri mengalami peristiwa tak diduganya.
Sersan Badri, nama samaran, melakukan penyamaran dengan kesabaran tinggi.
Anggota intelijen pasukan elite TNI ini masuk ke jantung pertahanan musuh seorang diri.
Di sana, pasukan elite TNI AD ini mencari informasi lapangan lalu mengirimkan ke markas.
Berikut ini kisah yang terjadi pada 2003.
Baca juga: Tukang Cilok Jual Rp 2000 Tak Dimasukan Plastik, Ternyata Intel Kepolisian
Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur Sandhi Yudha ke wilayah Aceh.
Tugas yang dilakukan Sersan Badri bukan hal mudah.
Intelijen Kopassus ini ibarat masuk kandang harimau, dengan risiko setiap saat bisa saja dimangsa.
Persiapan dibuat sedemikian matang.

Sebelum melakukan penyamaran, telah dibuat rencana rapi untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Perlu diketahui, intelijen terbagi dua jenis, intelijen sipil dan militer.
Masing-masing memiliki tugas dan peranan berbeda.
Baca juga: Cerita Gisel ke Deddy Corbuzier Soal Perceraian, Berpikiran Jelek Soal Orangtuanya Jalani Pernikahan
Hanya beberapa negara di dunia yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, di antaranya Kopassus.
Keberadaan anggota intelijen Kopassus sulit diungkap.
Bagi pasukan ini, kerahasiaan merupakan napas utama.
Berkat informasi intelijen tempur Kopassus, banyak operasi berhasil dengan gemilang.
Cara masuk yang misterius
Satu di antara cara kerja misterius intelijen Kopassus, saat penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.
Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.
Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.
Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.
Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.
Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.
Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret.
Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.
Baca juga: Pekerjaan Anda Ramalan Zodiak Hari Ini 3 Januari 2020, Gemini Lagi Optimis, Sagitarius Beruntung
Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah.
Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.
Teman sendiri tak tahu lalu menembaki
Ada pengalaman unik yang dialami Sersan Badri saat penyamaran.
Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.
Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.
Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.
Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.
Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.
Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.
Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.
Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.
Ini merupakan satu di antara bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.
Setelah Idul Fitri pada 2004, ada perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.
Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.
Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.
Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.
Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Pembuatan dan Perpanjangan SIM, Tapi dengan Syarat Begini, Kategori Tertentu
Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.
Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.
Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.
Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.
Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.
Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.
Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.
Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.
Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.
Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak. (Intisari)
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Diperpanjang? Januari 2021 Bakal Dapat, Cek Namamu di KEMNAKER.go.id